Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kopral Bagyo soal Rahasia di Kumisnya

Kompas.com - 07/07/2013, 09:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kisah Samson, diceritakan bahwa sumber kekuatan manusia ini berasal dari rambut gondrongnya. Namun Kopral Bagyo yang bernazar mengelilingi Monas selama 25 jam menuturkan, sumber kekuatannya adalah kumisnya.

"Kalau Samson di rambut, saya kumis," tuturnya sambil mengelus-elus kumisnya ketika ditemui di sela-sela aksi memutari Monas, Minggu (7/7/2013).

Kopral Bagyo sudah memulai aksinya sejak Sabtu (6/7/2013) pagi, sekitar pukul 08.45 WIB. Aksi ini dilakukannya dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-67 Polisi Militer dan kampanye hidup sehat tanpa narkoba dalam rangka Hari Anti Narkoba Internasional.

Sekali mengelilingi Monas, pria yang juga mengenakan ikatan kain di kepalanya itu menempuh jarak 1,5 km. Dalam putarannya, sesekali dia menyempatkan minum dari air kendi yang disediakan beberapa asisten dan tim medis yang berada di tenda di pinggir Lapangan Monas.

Setelah dua kali mengelilingi Monas, pria kelahiran Banyuwangi itu beristirahat sejenak sambil merebahkan tubuhnya di atas aspal. Sementara itu, dua asistennya memijat dan menyemprotkan minyak urut ke kakinya.

Selama berkeliling, Kopral Bagyo selalu didampingi dua orang, yang bertugas secara bergantian. Mereka akan memberikan minuman dan menyemprotkan arak ke kakinya jika sudah mulai keram. Saat disemprot arak, dia tetap menggerakkan kakinya.  

Sambil tertawa, Bagyo menuturkan bahwa air kendi yang diminumnya serta air arak yang disemprotkan ke kakinya sudah direndam terlebih dahulu dengan kumisnya.

"Ini (menunjukkan air kendi dan arak) cem-ceman (rendaman) kumis saya. Enggak percaya kan," tutur anggota Polisi Militer asal Solo, Jawa Tengah, ini.

Senang ditonton

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Kopral Bagyo memikul batu saat berjalan memutari Tugu Monumen Nasional di Jakarta, Sabtu (06/07/2013). Kopral Bagyo berencana untuk memutari monas selama 25 jam dalam rangka hari ulang tahun Polisi Militer dan kampanye hidup sehat tanpa narkoba.

Selain kumis dan sayur bayam yang menjadi sumber kekuatannya (baca: Sumber Kekuatan Kopral Bagyo Sama dengan Popeye), Kopral Bagyo juga mengatakan bahwa keramaian orang-orang yang menyaksikan aksinya juga menjadi sumber semangatnya. Kopral Bagyo suka ditonton oleh banyak orang.

"Kalau ditonton banyak orang makin semangat, apalagi ditonton kekuatan 50 persen naik," ujar Bagyo.

Minggu pagi, Monas memang dipenuhi oleh warga Jakarta yang melakukan olahraga pagi. Tentu saja warga penasaran dengan aksi Kopral Bagyo dan menyempatkan diri untuk menoleh.

Bagyo menjelaskan, aksinya tersebut juga merupakan kampanye hidup sehat. Dia ingin menunjukkan kepada masyarakat, terutama pada generasi muda terhadap pentingnya berolahraga sebagai bagian dari hidup sehat.

"Saya ingin memberi contoh ya dengan tindakan langsung ini. Daripada tawuran dan narkoba, lebih baik olahraga," ungkap Bagyo.

Hingga pukul 08.25 WIB, Bagyo sudah 106 kali memutari Monas. Aksi Bagyo dilakukan sambil membawa batu seberat 15 kilogram. Batu tersebut sudah ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebelum Bagyo memulai aksinya pukul 09.00 WIB. Aksi Bagyo direncanakan akan berakhir pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, kondisi fisik Bagyo masih bugar. Jika lelah, maka dia akan meminta anggota tim pendampingnya untuk memberinya minum dari kendi dan menyemprotkan arak ke kakinya, di posko yang telah didirikan di sisi timur Tugu Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com