Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Bikin Bangunan Antigempa

Kompas.com - 05/07/2013, 15:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan rasa prihatinnya terhadap korban gempa Aceh. Namun begitu, ia memandang banyaknya korban jiwa gempa disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang awas. Marzuki menekankan agar teknologi bangunan antigempa harus menjadi landasan dalam memberikan izin pembangunan rumah.

"Jangan biarkan masyarakat membangun rumah yang bisa menimbulkan korban," kata Marzuki, di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Menurut Marzuki, bencana alam dengan jumlah korban jiwa tinggi akan terus terulang bila masyarakat tak bisa mengambil pelajaran. Selain mendorong masyarakat membangun rumah antigempa, ia juga mengingatkan agar pendirian tempat tinggal dilakukan di wilayah aman dan jauh dari potensi bencana.

"Karena sifat orang Indonesia ini pelupa, makanya daripada kita berpikir mengingatkan terus, sebaiknya bangunan itu diarahkan untuk antigempa, sampai sekian skala Richter goyang tapi tidak roboh," ujarnya.

Untuk diketahui, gempa bumi mengguncang wilayah Aceh pada Selasa (2/7/2013) siang. Gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat pesisir Aceh. Berdasarkan informasi yang dihimpun, getaran gempa saat itu dirasakan warga Banda Aceh, Sigli, Bireuen, dan Aceh Utara.

Warga mengaku getaran gempa cukup lama dan berayun, yang membuat masyarakat berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Informasi dari situs resmi BMKG menyebutkan, gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR dan berpusat di 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah, 43 km tenggara Kabupaten Bireuen, dan 50 km barat laut Kabupaten Aceh Tengah. Kedalaman gempa mencapai 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Sampai hari ini ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan lebih dari 30 jiwa melayang. Gempa susulan sempat terjadi pada Kamis (4/7/2013) kemarin, sampai hari ini proses evakuasi dan pencarian warga yang hilang masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com