"Tandanya kita laku, tapi Demokrat masih ingin menunggu pileg dan melaksanakan konvensi," kata Marzuki di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Untuk diketahui, pernyataan Marzuki terkait dengan ungkapan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin yang mengakui pihaknya tertarik meminang Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo untuk diduetkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Namun begitu, semua masih dalam tahap penjajakan sebelum minat koalisi itu benar-benar diajukan.
Nurul menjelaskan, ketertarikan Golkar pada Pramono Edhie sempat juga dinyatakan pada tahun lalu. Selain Pramono, Golkar juga tertarik untuk mempelajari dua tokoh lain yang dianggap potensial mendampingi Ical, yakni Meneg BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Alasannya adalah karena ketiganya berasal dari etnis dengan populasi terbanyak.
Khusus untuk Pramono, Golkar mengaku tertarik karena memiliki latar belakang militer sehingga dianggap sangat cocok mendampingi Ical. Ketertarikan itu semakin menguat setelah Pramono Edhie memutuskan untuk bergabung dengan partai berlambang bintang Mercy tersebut. Selain Marzuki, beberapa petinggi Partai Demokrat juga menyampaikan rasa girangnya. Ketertarikan Partai Golkar pada Pramono Edhie dianggap bentuk konkret bahwa kadernya sangat potensial dan unggul di mata publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.