Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Itu Tandanya Demokrat Laku...

Kompas.com - 05/07/2013, 14:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai ketertarikan partai lain untuk berkoalisi dalam mengusung calon presiden dan calon wakil presiden bersama Partai Demokrat menunjukkan partainya diminati. Meski begitu, penentuan capres dan cawapres dari Partai Demokrat baru akan dilakukan setelah pemilihan legislatif berlangsung.

"Tandanya kita laku, tapi Demokrat masih ingin menunggu pileg dan melaksanakan konvensi," kata Marzuki di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Untuk diketahui, pernyataan Marzuki terkait dengan ungkapan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin yang mengakui pihaknya tertarik meminang Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo untuk diduetkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Namun begitu, semua masih dalam tahap penjajakan sebelum minat koalisi itu benar-benar diajukan.

Nurul menjelaskan, ketertarikan Golkar pada Pramono Edhie sempat juga dinyatakan pada tahun lalu. Selain Pramono, Golkar juga tertarik untuk mempelajari dua tokoh lain yang dianggap potensial mendampingi Ical, yakni Meneg BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Alasannya adalah karena ketiganya berasal dari etnis dengan populasi terbanyak.

Khusus untuk Pramono, Golkar mengaku tertarik karena memiliki latar belakang militer sehingga dianggap sangat cocok mendampingi Ical. Ketertarikan itu semakin menguat setelah Pramono Edhie memutuskan untuk bergabung dengan partai berlambang bintang Mercy tersebut. Selain Marzuki, beberapa petinggi Partai Demokrat juga menyampaikan rasa girangnya. Ketertarikan Partai Golkar pada Pramono Edhie dianggap bentuk konkret bahwa kadernya sangat potensial dan unggul di mata publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

    Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

    Nasional
    Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

    Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

    Nasional
    Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

    Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

    Nasional
    PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

    PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

    Nasional
    Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

    Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

    Nasional
    LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

    LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

    Nasional
    Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

    Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

    Nasional
    Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

    Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

    Nasional
    3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

    3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

    Nasional
    TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

    TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

    Nasional
    Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

    Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

    Nasional
    Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

    Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

    Nasional
    RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

    RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

    Nasional
    Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

    Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

    Nasional
    DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

    DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com