Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg PPP Siap Publikasi CV

Kompas.com - 28/06/2013, 16:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jendral PPP Romahurmuziy meminta agar Komisi Pemilihan Umum membuka seluruh daftar riwayat hidup calon anggota legislatif dari partainya. Hal ini menyusul pernyataan KPU bahwa mayoritas caleg PPP enggan membuka daftar riwayat hidup.

"DPP PPP selaku partai politik yang memahami konsekuensi sebuah lamaran jabatan publik akan menginstruksi seluruh caleg untuk membuka memublikasikan CV-nya", kata Romahurmuziy melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Jumat (28/6/2013).

Romahurmuziy menyatakan, sejak awal PPP telah meminta kepada setiap caleg agar memublikasikan CV. Namun, jika pada akhirnya opsi untuk tidak memublikasikan yang dipilih, menurutnya, saat itu PPP tidak dapat melakukan koreksi terhadap berkas setiap caleg.

PPP, kata Romahurmuziy, akan melayangkan surat kepada KPU agar membuka seluruh daftar riwayat hidup caleg dari partai yang dipimpin oleh Suryadharma Ali ini. "Hari ini juga kami kirimkan suratnya", tegasnya.

Sebelumnya, PPP menjadi partai dengan jumlah caleg terbanyak yang enggan memublikasikan daftar riwayat hidupnya. Dari 189 caleg yang tidak bersedia daftar riwayat hidupnya dipublikasikan, 156 caleg di antaranya berasal dari PPP.

Prestasi PPP disusul tujuh partai politik lain yang juga kedapatan memiliki caleg yang enggan memublikasikan CV-nya. Mereka yaitu Partai Gerindra (15 caleg), Partai Golkar (6 caleg), dan Partai Kebangkitan Bangsa (5 caleg).

Selanjutnya, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Hanura masing-masing dua caleg, dan PAN (1 caleg). Adapun untuk empat partai lain, yaitu PKPI, Partai Nasdem, PKS, dan PBB, KPU menyatakan bersih karena seluruh calegnya bersedia memublikasikan daftar riwayat hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com