Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Warga Syiah Tidak Diusir

Kompas.com - 21/06/2013, 05:20 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie meminta publik tidak salah paham dengan rencana relokasi warga Syiah dari GOR Tennis Indoor Sampang, Madura, Jawa Timur. Marzuki mengatakan bahwa warga Syiah tidak diusir, tetapi hanya dipindahkan ke tempat baru yang lebih manusiawi.

"Bukan diusir, tapi dihijrahkan dulu di suatu tempat, direlokasi dan kemarin kami sepakat tempat itu diberikan kepada pengungsi ini," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Kamis (20/6/2013).

Marzuki mengatakan, dirinya sudah sempat bertemu dengan unsur muspida di Sampang. Di dalam pertemuan itu, Marzuki menyatakan sudah mengusulkan agar para warga Syiah direlokasi dengan tetap diberikan sertifikat tanah dan bangunan di rumah asal mereka sebelum konflik terjadi.

Ia menuturkan, selama ini pengungsi yang hidup di GOR Tennis Indoor justru telah terampas hak asasi manusianya. Dengan demikian, kata Marzuki, para pengungsi akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik ketika direlokasi.

"Di tempat yang baru nanti ada sekolah, rumah dengan kamar yang lebih bagus. Selama ini kan di GOR tidak ada sekolah, anak-anak tidak bisa sekolah, suami istri terkungkung. Relokasi jadi lebih baik," imbuh Marzuki.

Marzuki menjelaskan bahwa para pengungsi tidak perlu khawatir tidak bisa kembali ke kampung halamannya. Ia menyatakan jika hubungan warga Syiah dengan penduduk lokal bisa lebih baik, maka tidak menutup kemungkinan para warga Syiah kembali ke kampung halamannya.

"Nanti kan semakin hari akan ada keluarga yang datang. Jadi pelan-pelan semoga bisa lebih baik," tutur Marzuki.

Direlokasi

Sebelumnya, warga Syiah asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, merasa ditekan karena dipaksa pindah dari GOR Tennis Indoor Sampang. Gedung tersebut telah menjadi tempat tinggal mereka sembilan bulan terakhir.
 
Iklil Al Milal, pemimpin warga Syiah, mengaku, dirinya sampai subuh dipanggil ke Mapolres Sampang membicarakan soal pemindahan warga Syiah dari penampungan. Di Mapolres, Iklil bertemu dengan sejumlah kiai, perwakilan Kejari Sampang, Wakil Bupati Sampang, dan Bakesbangpol Sampang.
 
"Karena hari ini ada aksi istigasah, saya diminta pindah sementara ke penampungan di Sidoarjo untuk menghindari kerusuhan, mengingat massanya cukup banyak," tutur Iklil. Semula, dia mengaku tidak keberatan dengan tawaran pemindahan sementara itu. Namun, karena Pemkab Sampang tak bisa memastikan sampai kapan mereka ditempatkan di Sidoarjo, tawaran itu ditolak.

Menurut Iklil, Pemkab Sampang juga menawarkan akan memberikan sertifikat aset-aset kekayaan warga Syiah di Desa Bluuran dan Desa Karang Gayam. Namun, lagi-lagi tawaran itu mentah karena dia merasa Pemkab Sampang tidak konsisten.
 
"Dulu kami dijanjikan pembuatan sertifikat tanah dan sebagainya. Sekarang juga ditawari demikian dan kami tidak mau diiming-imingi itu lagi karena semuanya hanya dusta belaka. Apalagi waktu pemindahan yang ditawarkan oleh Pemkab Sampang tidak jelas sampai kapan," kata Iklil.
 
Karena itu, setelah berembuk dengan semua warga Syiah, Iklil memutuskan bahwa mereka memilih bertahan di GOR Tennis Indoor apa pun risikonya. Dia hanya meminta perlindungan kepada Polres Sampang agar tetap menjaga keamanan agar warga Syiah tidak terancam keselamatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com