Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Senayan: Pelukan Maut

Kompas.com - 14/06/2013, 09:05 WIB
Marcellus Hernowo

Penulis

KOMPAS.com - Jumat (14/6) ini genap tujuh hari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas meninggal. Meski kurang dari empat tahun memimpin MPR, sejumlah warisan dan kenangan ditinggalkan Taufiq untuk MPR dan bangsa Indonesia secara umum.

Sosok Taufiq akan diingat saat membicarakan empat pilar kehidupan berbangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Juga peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang selama ini jadi ajang berkumpulnya tokoh masyarakat dari berbagai elemen.

Ribuan pelayat di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma ataupun Taman Makam Pahlawan Kalibata hari Minggu lalu, untuk mengantar jenazah Taufiq ke tempat peristirahatan terakhir, turut menggambarkan siapa suami Megawati Soekarnoputri tersebut. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bahkan ikut menyambut jenazah Taufiq di Halim.

Selain Presiden dan Wakil Presiden, di Halim juga turut hadir sejumlah pemimpin lembaga negara, menteri, politisi, dan tokoh masyarakat. Mereka antara lain para wakil ketua MPR, seperti Lukman Hakim Saifuddin, Farhan Hamid, dan Hajriyanto Y Thohari, hingga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.

Priyo termasuk politisi yang sering menghiasi media massa, terakhir terkait kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, pada Hari Lahir Pancasila, 1 Juni lalu. Kunjungan itu menarik karena di Sukamiskin, politisi dari Partai Golkar ini, antara lain, bertemu dengan Fahd A Rafiq, terpidana dalam kasus korupsi dana penyesuaian infrastruktur daerah dan juga saksi perkara pengadaan Al Quran.

Dalam persidangan kasus Al Quran, Fahd pernah mengatakan, Priyo menerima fee 1 persen dari Rp 4,7 miliar. Namun, belakangan Fahd mengaku hanya mencatut nama Priyo. Priyo juga mengatakan namanya dicatut dalam perkara itu.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto juga datang ke Halim. Dengan memakai baju koko, Bambang datang melayat bersama anaknya.

Saat melihat Bambang, Priyo lalu mendekat dan memeluknya sembari berkata, ”Mas Bambang ini sahabatku yang baik....”

Selain memeluk Bambang, saat berada di Halim, Priyo juga mengaku memeluk Lukman Hakim Saifuddin, Farhan Hamid, Hajriyanto Y Thohari, Pramono Anung (Wakil Ketua DPR dari PDI-P), dan Tjahjo Kumolo (Sekretaris Jenderal PDI-P). ”Saya juga menyalami Ibu Megawati dan Mbak Puan Maharani,” kata Priyo.

Yang pasti, sesaat setelah pelukan Priyo pada Bambang, terdengar celetukan, ”Ini yang dibilang orang sebagai pelukan maut.” (M Hernowo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com