Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 13/06/2013, 19:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Partai Hanura menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin Suding saat dihubungi, Kamis (13/6/2013).

"Saya kira tidak ada alasan mendasar yang dijadikan argumen pemerintah menaikkan (harga) BBM bersubsidi," kata Suding.

Suding menjelaskan, pemerintah memang memiliki kewenangan menyesuaikan harga BBM saat harga minyak mentah per barrelnya mencapai 115 dollar Amerika. Namun, faktanya, kata Suding, saat ini harga minyak mentah per barrel sedang turun di kisaran 90 dollar Amerika.

Selain itu, Suding juga menyoroti kompensasi yang dijanjikan pemerintah untuk meredam dampak dari naiknya harga BBM. Sebab, seluruh program kompensasi itu bersumber dari utang negara ditambah waktu pemberiannya berdekatan dengan waktu pemilihan 2014 sehingga berpotensi dipolitisasi.

"Akan semakin membengkak utang negara dan menjelang pemilu sehingga ada kaitannya untuk meraih suara," ujarnya.

Untuk diketahui, rencana pemerintah mengurangi subsidi untuk BBM akan segera dilaksanakan. Kebijakan itu diambil untuk menyelamatkan keuangan negara walau berdampak pada naiknya harga BBM. Guna meredam dampak kenaikan harga BBM itu, telah disepakati empat kompensasi yang disepakati Sekretariat Gabungan dan akan diajukan pemerintah dalam Rancangan APBN Perubahan 2013. Empat kompensasi tersebut ialah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Nasional
    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Nasional
    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Nasional
    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Nasional
    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Nasional
    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Nasional
    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Nasional
    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Nasional
    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    Nasional
    Sebut Gaya Kepemimpinan Militeristik Tak Lagi Relevan, Prabowo: Saya Keluar dari Militer 25 Tahun Lebih

    Sebut Gaya Kepemimpinan Militeristik Tak Lagi Relevan, Prabowo: Saya Keluar dari Militer 25 Tahun Lebih

    Nasional
    Cucu SYL Ditransfer Duit Rp 20 Juta dari Kementan

    Cucu SYL Ditransfer Duit Rp 20 Juta dari Kementan

    Nasional
    Paham 'Ngedan' Penghalang Ideologis Prabowo

    Paham "Ngedan" Penghalang Ideologis Prabowo

    Nasional
    Profil 7 Pimpinan LPSK Periode 2024-2029

    Profil 7 Pimpinan LPSK Periode 2024-2029

    Nasional
    Dituding Sewa 'Private Jet', Dugem, dan Main Wanita, Ketua KPU Beri Penjelasan

    Dituding Sewa "Private Jet", Dugem, dan Main Wanita, Ketua KPU Beri Penjelasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com