Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Lebih Suka Jadi Pimpinan DPR

Kompas.com - 11/06/2013, 15:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung, tak mau berkomentar panjang terkait sosok pengganti Taufiq Kiemas sebagai Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Pramono yang digadang-gadang untuk menggantikan Taufiq ini mengaku lebih nyaman hanya menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kalau boleh memilih, saya memilih pimpinan DPR," ujar Pramono di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2013).

Pramono kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR. Sejumlah politisi PDI-Perjuangan mulai mewacanakan nama Pramono sebagai sosok pengganti Taufiq di MPR. Namun, Pramono mengaku tak terlalu memikirkan wacana itu saat ini.

"Saya sendiri tidak menganggap luar biasa dan perlu dipikirkan. Bagi saya, lebih penting bagaimana memikirkan apa yang menjadi gagasan-gagasan besar Pak Taufik ya," imbuh Pramono.

Meski media massa banyak memberitakan sejumlah nama calon pengganti Taufiq, mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengaku partainya hingga kini masih dalam kondisi berduka sehingga belum ada pembicaraan sama sekali tentang kader yang akan mengganti sosok Taufiq. "Saya yakin Bu Mega pada saatnya akan memutuskan. Siapa pun yang ditugaskan beliau pasti bisa meneruskan semangat Pak Taufiq," kata Pramono.

Seperti diberitakan, Ketua MPR Taufiq Kiemas meninggal dunia karena sakit komplikasi yang dialaminya selama ini. Taufiq wafat saat menjalani perawatan di General Hospital, Singapura, Sabtu (8/6/2013). Sesampainya di Tanah Air, almarhum dimakamkan di TMP Kalibata. Hingga kini, posisi ketua MPR masih kosong. Pimpinan lainnya, yakni Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, Melanie Leimena Suharli, dan Lukman Hakim Syaifuddin, masih menunggu keputusan PDI-Perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com