Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Pemerintah Kurang Antisipatif

Kompas.com - 11/06/2013, 03:27 WIB

Menurut Marty, pemerintah telah mengantisipasi dengan menambah petugas, baik dari Jakarta maupun dari staf lokal di Jeddah. Dengan tambahan ini, KJRI mampu menyelesaikan hingga 6.000 dokumen per hari.

”Namun, saat kejadian, jumlah pemohon dokumen melonjak hingga 12.000 orang,” ujarnya.

Hingga Sabtu (8/6), jumlah WNI yang mendaftar mencapai 48.260 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 12.877 dokumen sudah diserahkan kepada pemohon.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, seusai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, meminta para pemohon dokumen di Jeddah untuk tetap tertib dan tidak terpancing provokasi.

Menurut Muhaimin, pemerintah sudah mengantisipasi pelayanan dokumen untuk 100.000 WNI yang bermasalah di Arab Saudi dengan menambah jumlah personel.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Budi Razak yang berada Jeddah mengatakan, korban tewas bernama Marwah binti Hasan (58) asal Bangkalan, Madura.

Marwah meninggal karena kelelahan mengantre dan berdesakan di bawah terik matahari. Korban sempat dibawa masuk gedung KJRI bersama anak perempuannya. ”Namun, sudah terlambat dan korban meninggal. Saat itu anak perempuannya mendampingi,” ujar Tatang.

Kericuhan terjadi pada Minggu sekitar pukul 17.00. Para pengantre yang tak sabar saling dorong dan mencoba menjebol gerbang. ”Saat itu, polisi Arab Saudi yang berjaga di konsulat hanya 30 orang. Mereka meminta kami menutup gerbang,” ujar Tatang.

Karena jumlah pendaftar tak bisa tertangani, dan massa semakin tidak tertib, KJRI menghentikan pelayanan setelah berkonsultasi dengan polisi Arab Saudi. ”Kami sampaikan, pelayanan baru dibuka lagi jika para pengantre kembali tertib,” ujar Tatang.

Namun, massa yang kelelahan malah marah dan mulai melempari gedung KJRI dengan batu. Beberapa dari mereka membakar pembatas jalan yang terbuat dari plastik di luar gedung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com