Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hutan Jual Satwa

Kompas.com - 09/06/2013, 01:54 WIB

Sejalan dengan penyidikan MHJ, dia mendukung langkah pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Dia mengusulkan polisi memeriksa semua barang sitaan BKSDA DKI Jakarta agar dapat diketahui asal satwa yang diperdagangkan.

”Pemeriksaan barang sitaan itu untuk mengetahui dari mana asal barangnya. Jika semua barang sitaan aman, ada kemungkinan dari luar,” ungkapnya.

Baik elang jawa maupun kukang merupakan hewan dilindungi yang salah satu habitatnya di Pulau Jawa. Menurut Sumartono, kedua jenis hewan itu masuk dalam kategori sangat langka dan mendekati kepunahan.

”Hewan ini dimiliki saja tidak boleh, apalagi dijual. Bahkan, dijual bagian tubuhnya pun tidak boleh,” katanya.

Juru Bicara Jakarta Animal Aid Network Pramudya Harzani mengecam masih adanya perdagangan satwa langka yang sudah dilindungi tersebut. Persoalan ini perlu dilihat sebagai masalah serius karena yang diduga terlibat dalam perdagangan satwa langka ini merupakan seorang polisi hutan. Polisi hutan seharusnya memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap perdagangan satwa langka.

”Ini bukan persoalan nilai hewan yang diduga akan dijual, melainkan persoalan polisi hutan yang diduga terlibat. Dia seharusnya bertugas mencegah perdagangan satwa liar dilindungi, bukan menjualnya,” ucapnya.

Dia menduga masih ada pihak lain yang belum tertangkap terlibat praktik perdagangan satwa tersebut. Pramudya yakin tersangka MHJ tidak bekerja sendirian. Pasti ada orang yang menyediakan satwa itu sampai ke tangan MHJ.

Dia memperkirakan seekor kukang laku dijual Rp 200.000 sampai Rp 1 juta. Sementara seekor elang jawa laku dijual di atas Rp 500.000. ”Sekali lagi bukan persoalan nilai barangnya, melainkan ada seorang petugas polisi hutan yang terlibat, bagaimana dengan orang awam,” katanya.

Pameran flora dan fauna

Penangkapan MHJ terjadi bersamaan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka Pameran Flora dan Fauna 2013 di Lapangan Banteng, Jumat. Pameran yang menampilkan beraneka ragam tanaman dan hewan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Ke-486 DKI Jakarta.

Penggemar anggrek dapat berburu koleksi anggrek pada pameran ini. Peminat hewan peliharaan juga dapat menemukan yang disukai. Sementara itu, pameran flora dan fauna di Ecopark, Ancol Taman Impian, juga masih berlangsung hingga dua minggu ke depan. (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com