Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Sikapi BBM, PKS Bisa Terkena Bumerang

Kompas.com - 08/06/2013, 14:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Jika salah bersikap, hal ini dapat semakin merusak citra PKS.

"Penting bagi PKS berhati-hati. Jangan sampai manuver PKS justru menjadi bumerang bagi diri sendiri. Citra positif di publik tidak didapat, posisi tawar di kabinet tidak semakin menguat," kata Hanta Yuda, pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, saat diskusi di Jakarta, Sabtu (8/6/2013).

Hanta menyinggung langkah para elite PKS yang sudah menyampaikan penolakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ke publik. Bahkan, penolakan tersebut sudah disebarluaskan melalui spanduk yang dipasang di jalan-jalan.

Namun, tambah Hanta, para politisi senior PKS yang menjabat menteri malah menyebut belum ada keputusan resmi PKS menolak kenaikan harga BBM. Penolakan kenaikan harga BBM disebut hanya sikap kader di DPP PKS.

"Sikap politiknya semakin abu-abu dibaca oleh publik. Apalagi kalau kemudian ada kompromi. Sekarang PKS pasang spanduk menolak, tiba-tiba ada kompromi PKS jadi tidak menolak. Itu semakin menyerang balik PKS. Mungkin ada friksi di PKS, ada kelompok yang ingin keluar pemerintahan, ada yang tetap bertahan," kata Hanta.

Hanta menambahkan, PKS harus segera mengambil sikap yang jelas dalam menyikapi koalisi. PKS diminta tidak melakukan politik dua kaki. Kejelasan sikap, kata dia, tentu tidak 100 persen akan menguntungkan atau merugikan PKS.

Kerugian jika keluar koalisi, tambah Hanta, PKS tidak lagi memiliki akses kekuasaan, terutama dari sisi ekonomi. Namun, katanya, tetap ada keuntungan politik bagi PKS jika keluar dari pemerintahan, yakni ruang bermanuver semakin luas.

"Tidak dianggap politik dua kaki lagi. Keuntungan lain, karakter simpatisan PKS kalau disurvei lebih banyak menginginkan berada di luar pemerintahan. Kalau elite PKS memilih keluar pemerintahan, justru sejalan dengan aspirasi simpatisannya. Maka akan perkuat soliditas PKS," pungkas Hanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com