Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2013, 12:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan organisasi pencinta lingkungan dunia, Greenpeace, selama ini. Presiden berharap kerja sama akan terus berlanjut, dan mempersilakan Greenpeace untuk terus melontarkan kritik jika ada hal-hal yang belum benar dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia, berikut saran atau usul untuk kebaikan pemeliharaan lingkungan. Namun demikian, Greenpeace juga diminta untuk tidak lupa menyampaikan ke publik internasional jika Indonesia melakukan hal yang baik dalam bidang lingkungan hidup.

"Kalau Indonesia melakukan hal-hal baik, jangan lupa juga menjelaskan kepada dunia bahwa Indonesia punya komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungan," kata Presiden saat jumpa pers di dermaga Nusantara Pura 1, seusai bertemu dengan para aktivis Greenpeace Internasional di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Presiden juga mengakui banyak hal harus dibenahi menyangkut lingkungan di Indonesia seperti yang dihadapi negara lain. Hanya saja, kepada Greenpeace, Presiden mengatakan, Indonesia punya komitmen tinggi untuk terus mengurangi emisi karbon, memelihara hutan, memerangi illegal logging, mengatasi kebakaran hutan, serta mencegah deforestasi tidak terkendali.

Presiden menyinggung kebijakan pemerintah yang baru dilakukan, yakni moratorium pemberian izin baru tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut di Indonesia. Tidak kalah penting, kata Presiden, program menanam 1 miliar pohon setiap tahun.

"Ini upaya nyata meskipun selalu ada tantangannya. Tapi tahun demi tahun hasilnya kelihatan. Saya percaya sebagai Presiden Indonesia, 25 tahun, 30 tahun ke depan negara kita akan makin hijau, dalam arti makin baik lingkungannya karena apa yang kita lalukan memang serius. Saya yakin kesadaran rakyat Indonesia juga semakin tinggi untuk sama-sama selamatkan lingkungan," pungkas Presiden.

Presiden disambut oleh Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naiddo. Awalnya, Presiden mendapat pemaparan dari Greenpeace Internasional secara tertutup. Setelah itu, Presiden dibawa melihat-lihat kapal Rainbow Warrior yang dipakai Greenpeace Internasional beraktivitas. Di atas kapal, Presiden mendapat penjelasan dari Kumi.

Dalam acara ini, hadir pula Ny Ani Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com