Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIP: Presiden Sudah Kirim Calon Komisioner ke DPR

Kompas.com - 05/06/2013, 13:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdul Rahman Ma'mun mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirimkan 21 nama calon komisioner baru ke Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Selanjutnya, DPR akan memilih tujuh orang sebagai pengganti Komisioner KIP 2009-2013 yang telah habis masa jabatannya pada 2 Juni 2013.

Selain itu, katanya, dalam surat yang dikirimkan ke DPR, Presiden SBY juga meminta agar DPR menerbitkan surat rekomendasi untuk memperpanjang masa jabatan komisioner lama hingga terpilihnya komisioner baru.

"Katanya sudah disampaikan oleh Presiden ke DPR per 31 Mei lalu, tapi mereka baru menerimanya pada 1 Juni," kata Abdul, di Kantor KIP, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2013).

Ia berharap agar DPR segera memproses seleksi calon komisioner KIP. Sejak masa jabatan berakhir, KIP tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal sebagai lembaga yang menyelesaikan persoalan sengketa informasi publik.

"Sidang-sidang jadi tertunda karena secara normatif kita tidak dapat mengambil keputusan dan kebijakan. Tapi untuk kegiatan administratif kita masih bisa," ujarnya.

Selama tahun 2013, setidaknya terdapat 94 kasus sengketa informasi publik yang belum diselesaikan oleh KIP. Adapun, sejak KIP dibentuk pada 2009 hingga akhir Desember 2012, dari 818 kasus sengketa informasi publik yang masuk, baru sekitar 64 persen kasus yang telah berhasil diselesaikan KIP.

Terkait surat rekomendasi perpanjangan masa jabatan komisioner lama, Abdul menjelaskan, Presiden SBY tidak dapat mengeluarkan surat rekomendasi tersebut begitu saja.

"Presiden tidak bisa mengeluarkan surat perpanjangan jika belum ada persetujuan dari DPR. Nantinya, DPR lah yang akan menerbitkan surat tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com