Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Cari Darin "Istri Luthfi" sampai Sekolah

Kompas.com - 23/05/2013, 11:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan Darin Mumtazah, salah satu saksi kasus suap penambahan kuota daging sapi atas tersangka Luthfi Hasan Ishaaq, belum diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, petugas KPK mencari Darin hingga ke sekolahnya yang berada di kawasan Jakarta Timur.

Sri Zaidah, kepala SMK tempat Darin mengenyam pendidikan, mengungkapkan, beberapa petugas KPK sempat datang ke sekolahnya untuk mengetahui keberadaan Darin, beberapa waktu lalu. Namun, pihak sekolah pun mengaku tidak mengetahui keberadaan Darin.

"Dua minggu lalu KPK datang ke sini (sekolah). Mereka mencari informasi tentang Darin Mumtazah. Tapi kita juga tidak tahu dia di mana," ujarnya kepada wartawan di sekolah, Kamis (23/5/2013).

Menurut Sri, Darin yang duduk di bangku kelas XII SMK tersebut baru usai mengikuti ujian nasional. Oleh sebab itu, remaja yang berdasarkan data sekolah lahir di Bondowoso, 29 Maret 1994, tersebut tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar lagi di sekolah. Darin tinggal menunggu pengumuman kelulusan ujian sekolah, 24 April 2013 besok.

Sri tidak mau kasus yang menimpa sang anak didik dikait-kaitkan dengan sekolah tempat Darin mengenyam pendidikan. Hal tersebut pun sempat diutarakan Sri kepada petugas KPK. Untungnya, kata Sri, petugas lembaga pemberantasan korupsi tersebut menerima masukan pihak sekolah.

"Saya bilang sama petugasnya, jangan bawa-bawa nama sekolah karena kan beda persoalan. Untungnya mereka menuruti dengan mengatakan bahwa Darin Mumtazah hanya pelajar SMK di Jakarta Timur, tapi tidak disebutkan nama sekolahnya," ujarnya.

Soal pengumuman kelulusan, Sri mengatakan tidak mewajibkan siswanya untuk datang ke sekolah. Pasalnya, hasil kelulusan ujian nasional dapat dilihat melalui situs online.

Darin Mumtazah adalah seorang pelajar SMK di Jakarta Timur yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang Luthfi. Ia diduga punya hubungan dengan Luthfi.

Menurut catatan Kompas.com, Darin Mumtazah kali pertama dipanggil KPK, 12 April 2013. Saat itu, Darin dipanggil sebagai saksi bersama dengan dua istri Luthfi, Sutiana Astika dan Lusi Tiarani Agustine, karena dianggap tahu aliran aset Luthfi.

Karena tak hadir, KPK menjadwalkan kembali pemanggilan Darin Mumtazah pada 17 Mei 2013. Namun, Darin kembali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK.

Hingga saat ini, belum diketahui persis sejauh mana hubungan Darin dengan Luthfi. Saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Johan Budi hanya mengatakan, status Darin di surat panggilannya adalah seorang pelajar SMK. Johan juga mengaku belum mendapat informasi apa ada aset Luthfi yang diatasnamakan Darin atau aliran dana Luthfi kepada pelajar SMK itu.

Baca juga:
KPK Bisa Panggil Paksa Darin
Ibu Darin Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan

Ditanya soal Darin, Luthfi Hanya Melirik
Terkait Kasus Luthfi Hasan, Siswi SMK Ini Belum Penuhi Panggilan KPK

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com