Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut TMS Mengaku Dimintai Uang Ketua KPK Gadungan

Kompas.com - 20/05/2013, 16:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT The Master Steel (TMS) Istanto Burhan mengaku dimintai uang oleh orang yang mengaku sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Atas kejadian ini, Istanto meminta KPK menelusuri keberadaan orang yang mencoba memerasnya itu.

Melalui Tito Hananta Kusuma selaku kuasa hukumnya, Istanto menyampaikan permintaan kepada KPK tersebut melalui surat resmi. "Dalam surat ini saya juga melaporkan peristiwa yang saya alami pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2013, di mana staf saya mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai 'ketua KPK'," kata Istanto dalam salinan suratnya yang dibagi-bagikan kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Menurut pengakuan Istanto, orang yang mengaku ketua KPK itu berbicara kepada dirinya dan meminta sejumlah uang. Orang tersebut, kata Istanto, meminta dia mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening bank tertentu.

"Saya bersedia dimintai keterangan lebih lanjut atas keterangan yang saya berikan ini dan saya berharap KPK dapat melacak keberadaan oknum yang mengaku sebagai 'ketua KPK' tersebut," ungkap Istanto.

Selanjutnya, dia meminta perlindungan hukum dari KPK atas laporan tersebut. Bukan hanya itu, dalam suratnya yang ditujukan kepada KPK, Istanto mengklarifikasi pemberitaan media mengenai kasus dugaan suap perpajakan yang menyeret-nyeret nama PT Master Steel.

"Saya perlu mengklarifikasi agar KPK memperoleh keseimbangan informasi dari KPK. PT The Master Steel sudah membayar kewajiban perpajakannya. Namun, terdapat penafsiran dengan Dirjen Pajak," ungkap Istanto.

Dalam kasus perpajakan ini, KPK menetapkan dua manajer keuangan PT The Master Steel sebagai tersangka. Keduanya adalah Effendi Komala dan Teddy Mulawan.

Effendi dan Teddy diduga memberikan sejumlah uang yang nilainya Rp 2,3 miliar lebih kepada dua pegawai pajak, Mohamad Dian Irwan dan Eko Darmayanto. KPK pun menetapkan Dian dan Eko sebagai tersangka.

Diduga, pemberian uang kepada dua pemeriksa pajak itu berkaitan dengan kepengurusan tunggakan pajak PT The Master Steel. Perusahaan baja tersebut diduga menunggak pembayaran pajak sekitar Rp 120 miliar. Terkait penyidikan kasus tersebut, KPK hari ini memanggil Direktur PT The Master Steel Diah Soembedi sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Nasional
    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Nasional
    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com