Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dana Kampanye Rp 5 Miliar Bisa Kembali dalam 5 Tahun"

Kompas.com - 20/05/2013, 08:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin mengatakan, para kadernya harus berusaha ekstra keras memenangi pertarungan sebagai bakal caleg Partai Golkar. Menurutnya, lebih baik mengeluarkan dana kampanye Rp 5 miliar dan menang, daripada hanya mengeluarkan Rp 200 juta, tetapi hasilnya tak memuaskan.

"Duit Rp 200 juta kalah, sama saja dengan menang keluar duit Rp 5 miliar," ujar Ade, saat membuka Rapimnas SOKSI, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (19/5/2013).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu menilai, jika hanya mengeluarkan dana kampanye Rp 200 juta dan kalah, kerugian yang didapatkan justru berlipat. 

"Sudah kita kalah, kena juga kita rugi malu dan uang," ucap Ade.

Oleh karena itu, ia tak mempermasalahkan jika kadernya merogoh kocek lebih besar untuk memenangi pertarungan Pileg 2014.

"Lebih baik keluar Rp 5 miliar dan menang toh. Kan yang penting menang. Nanti yang Rp 5 miliar dalam lima tahun mendatang juga balik kok," ujar Ade, yang disambut tawa para kader SOKSI.

Ia tak menjelaskan lebih lanjut apa maksud pernyataannya itu.

Terkait pemenangan Partai Golkar, Ade mengingatkan bahwa SOKSI sebagai bagian dari unsur Partai Golkar juga berkewajiban memenangkan suara partai dan pencapresan Aburizal Bakrie. Ia menjelaskan, target Partai Golkar pada Pemilu 2014 adalah meraih 25-30 persen suara atau 175 kursi di tingkat DPR. Pada pemilu kali ini, sebanyak 171 kader SOKSI terpilih maju sebagai bakal caleg dari Partai Golkar.

Ikuti berita jelang Pemilu 2014 dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Kabar dari KPU
Verifikasi DCS Pemilu 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com