Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW: Ada 6 Sumber Rekening Gendut Polisi

Kompas.com - 19/05/2013, 16:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengungkapkan, setidaknya terdapat enam hal yang dapat membuat seorang anggota polisi menjadi sangat kaya raya tanpa sumber pendapatan yang jelas.

"Pertama, karena kolusi dan pertemanan destruktif," kata Neta melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Minggu (19/5/2013).

Kedua, menurut Neta, seorang polisi dapat memiliki kekayaan yang tidak wajar jika terlibat dalam kegiatan penggelembungan dana (mark up) kasus.

"Ketiga, menerima setoran dari bawahan," ungkapnya.

Keempat, sumber dana tidak jelas yang diterima oleh seorang polisi berasal dari pungutan liar terhadap sejumlah kasus yang ditangani, seperti tilang dan proses pengurusan pembuatan SIM.

"Kelima, memanipulasi barang bukti dan terakhir menerima uang ucapan terimakasih," ujarnya.

Point terakhir, menurut Neta, merupakan komponen yang cukup signifikan dan cenderung dianggap halal padahal sebenarnya hal itu merupakan gratifikasi.

Sejumlah oknum polisi diketahui memiliki rekening gendut di dalam tabungannya. Di antara mereka bahkan saat ini tengah menghadapi proses hukum yang berlaku.

Mereka yang terlibat persoalan hukum yaitu Inspektur Jendral Djoko Susilo. Mantan Gubernur Akademi Polisi itu ditangkap setelah terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang dalam proyek pengadaan alat simulator surat ijin mengemudi (SIM).

Oknum polisi lain yang saat ini tengah diperbincangkan yaitu Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus. Anggota kepolisian dari Polres Raja Ampat, Papua, ini diamankan oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait kepemilikan rekening gendut sebesar Rp 1,5 triliun.

"IPW berharap kasus LS (Labora Sitorus) menjadi momentum untuk menyapu polisi-polisi yang memiliki rekening gendut atau kekayaan haram yang belakangan ini kian marak," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com