Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah Lapor "Fee" Rp 40 M ke Luthfi

Kompas.com - 18/05/2013, 03:39 WIB

Di sidang diputar rekaman percakapan Fathanah dan Luthfi terkait rencana mereka menyusun data agar impor daging ditingkatkan. Luthfi berargumentasi swasembada daging yang mengandalkan ternak lokal mengancam ketahanan pangan.

Fathanah mengakui mempertemukan bos PT Indoguna dengan Luthfi dan diharapkan bisa bertemu Menteri Pertanian Suswono. Penasihat hukum terdakwa, Bambang Hartono, menanyakan kepada Fathanah, apa sebenarnya peran Luthfi dalam pengurusan kuota 8.000 ton.

”Saya serahkan data kepada Ustaz Luthfi, tetapi selanjutnya saya tak tahu apa manuver-manuvernya,” kata Fathanah. Namun, ia tak tahu pasti isi data tersebut. Diduga berisi informasi soal importir daging dan krisis daging untuk meyakinkan mentan agar meningkatkan kuota.

Luthfi menjanjikan akan menyampaikan data itu ke Mentan keesokan harinya, tetapi Fathanah tak tahu apakah benar-benar dilakukan Luthfi. ”Apa LHI (Luthfi) bisa pengaruhi Suswono?” tanya Bambang. ”Itu antara percaya dan tidak, antara bisa dan tidak,” jawab Fathanah diplomatis.

Luthfi menyatakan memang berusaha mencari informasi lapangan terkait krisis daging dan fenomena beredarnya daging babi dan tikus. Data lapangan akan digunakan sebagai second opinion yang bisa digunakan Mentan.

Luthfi mengaku ada permintaan kuota 10.000 ton kepada Mentan, tetapi hal itu dilakukan agar meredam permintaan terus-menerus dari Fathanah. ”Kalau saya bilang tidak bisa, AF (Fathanah) bisa menghentikan informasi yang ingin saya peroleh dari Elisabeth. Saya sudah janjikan kepada Menteri untuk memberikan informasi,” kata Luthfi. Kesanggupan akan meminta kuota ke Mentan itu benar, tetapi Luthfi mengatakan tak dilakukannya.

Luthfi mengaku meminta Fathanah agar mempertemukan dengan Elisabeth dan akhirnya dipertemukan pada 28 Desember 2012. Pertemuan dihadiri Fathanah, Luthfi, Elisabeth, dan Elda Devianne Adiningrat (perantara perizinan, Komisaris PT Radina).

”Dalam rangka apa kok ketemu?” tanya hakim Purwono. ”Saya diberi informasi dari AF, Elisabeth adalah mantan ketua asosiasi impor daging yang punya pengalaman atasi krisis daging. Saya sedang cari informasi soal penyebab daging mahal dan bercampur celeng,” kata Luthfi.

Luthfi tak tahu Elisabeth importir daging. Ia lalu menyampaikan informasi dari Elisabeth kepada Mentan. ”Tapi menteri bilang datanya tidak valid. Saya bilang ini dari orang berpengalaman, Menteri bilang ia punya informasi lebih valid,” katanya.

Mentan Suswono membantah ada pertemuan soal kuota impor. Pertemuan di Lembang, Jawa Barat, terkait pembahasan kuota impor tak pernah terjadi. Namun, Suswono mengakui beberapa kali datang ke rumah Ustaz Hilmi Aminuddin di Lembang. ”Memang beliau sampaikan keluhan masyarakat soal percampuran daging dengan celeng dan tikus,” kata Suswono. (AMR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com