Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Tim Independen Usut Rekening Triliunan Bintara Polisi

Kompas.com - 16/05/2013, 11:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri diminta serius mengusut kasus transaksi keuangan mencurigakan Aiptu Labora Sitorus, anggota Polres Sorong, Papua, yang mencapai triliunan rupiah. Pengusutan perkara tersebut harus dijadikan pembuktian bahwa Polri sudah berubah.

"Bahwa Polri sungguh-sungguh berani mengusut tuntas kasus yang terjadi di internal," kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Didi Irawadi Syamsuddin, melalui pesan singkat, Kamis (16/5/2013).

Didi mengatakan, publik selama ini tidak percaya terhadap penanganan perkara yang melibatkan polisi, khususnya terkait kasus korupsi. Pengusutan dinilai tidak akan tuntas.

Melihat besarnya nilai transaksi, Didi berharap ada tim independen yang melakukan investigasi. Jika transaksi diduga terkait bisnis bahan bakar minyak dan kayu ilegal, kata politisi Partai Demokrat itu, patut diduga ada orang kuat selain Aiptu Labora yang terlibat.

"Ini momentum untuk membersihkan mafia illegal logging dan BBM ilegal yang selama ini merusak hutan dan membuat rakyat kesulitan mendapat BBM. Kepolisian tidak boleh hanya berhenti sampai di LS. Siapapun yang diduga terlibat harus ditindak. Niat Polri untuk berubah harus benar-benar diwujudkan," ujar Didi.

Seperti diberitakan, Polda Papua tengah melakukan penyelidikan. Nilai transaksi di rekening Aiptu Labora sejak 2007-2012 mencapai Rp 1,5 triliun. Padahal, gajinya sebagai bintara hanya Rp 2 juta-Rp 3 juta per bulan. Kepolisian menyebut dana itu diduga terkait kasus penembangan kayu ilegal dan bahan bakar minyak. Dua perusahaan telah diperiksa.

Baca juga:
Polda Papua Periksa Polisi Milioner

Menko Polhukam Heran Transaksi Bintara Triliunan Rupiah
DPR: Percayalah, Polri Selesaikan Kasus Rekening Gendut!
Polda Papua Selidiki Rekening Triliunan Aiptu LS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

    Nasional
    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com