LP Permisan Terbakar akibat Arus Pendek Listrik

CILACAP, KOMPAS - Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Permisan, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (11/5), diduga akibat hubungan pendek arus listrik salah satu alat elektronik di ruang kantin lembaga pemasyarakatan tersebut. Kebakaran yang menghanguskan dua ruangan tersebut dapat dipadamkan para narapidana dan sipir secara swadaya.

Badari (28), sipir Lembaga Pemasyarakatan (LP) Permisan yang juga saksi mata peristiwa tersebut, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00.

”Saat itu, saya baru mau tidur setelah jaga malam. Saya dibangunkan teman karena melihat api dari dalam ruang kantin,” tuturnya.

Namun, api lebih cepat menjalar sehingga ruang kantin dan kantor administrasi di sebelahnya pun hangus. Meskipun berisiko, petugas segera mengeluarkan para narapidana (napi) dari ruang tahanan. Mereka khawatir api merambat ke ruang-ruang sel.

Para napi tanpa dikomando pun juga langsung membaur bersama para sipir untuk membantu memadamkan api. ”Mereka bersama-sama mengambil air dari kolam dan menyiramkannya dengan ember. Kami berupaya melokalisasi agar tak menjalar lebih luas,” ujar Badari.

Akibat mencoba membantu pemadaman api, tambah Badari, tiga napi terluka ringan. Mereka hanya dirawat jalan di balai pengobatan di kompleks LP Nusakambangan.

Menurut Badari, saat petugas pemadam kebakaran datang, kobaran api sudah mati. Selain menghanguskan semua perabotan di ruangan kantin, kebakaran juga menghanguskan gedung keamanan dan ketertiban serta ruang kepala LP.

Napi membuat bangga

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Suwarso mengatakan, kebakaran yang disebabkan hubungan pendek arus listrik itu tidak mengganggu keseharian penghuni LP. Sumber api diduga dari korsleting peralatan elektronik seperti dispenser atau kulkas di ruang kantin.

”Ruang-ruang hunian (sel) tak ada masalah. Tempat untuk napi memasak juga tak ada yang kena. Jadi, tak ada korban akibat peristiwa itu,” kata dia.

Situasi di LP Permisan, yang dihuni sekitar 248 warga binaan itu, juga tetap kondusif. ”Tak ada napi yang memanfaatkan peristiwa tersebut untuk lari. Justru, yang membuat bangga, mereka bekerja sama membantu memadamkan api,” ujarnya. (GRE)