Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Kangen Kantor Presiden

Kompas.com - 08/05/2013, 12:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aburizal Bakrie alias Ical kembali menjejakkan kaki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (8/5/2013). Ical datang sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden dan Ical melakukan pertemuan empat mata di Kantor Presiden. Keduanya membicarakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan pemerintah.

"Kangen saya nih," kata Ical kepada para wartawan yang menunggu di depan Kantor Presiden.

Ketika periode pertama SBY, Ical sering mendatangi Kantor Presiden, saat menjabat Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.

"Sekarang jadi asing nih liat wartawan-wartawannya," tambah Ical sebelum memulai menjelaskan sikap Golkar terkait BBM.

Seusai pertemuan sekitar satu jam, Ical lalu kembali memberikan keterangan kepada pers terkait apa saja yang dibicarakan dengan Presiden SBY. Kali ini, dia berbicara di podium, tempat biasa Presiden, jajaran kabinet, atau tamu Presiden memberi keterangan.

"Biasanya hampir setiap minggu saya di panggung ini," kata bakal calon presiden dari Partai Golkar itu.

Seperti diberitakan, Ical tengah sibuk mengampanyekan dirinya sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Selain melalui stasiun televisi miliknya, Ical juga berkeliling ke berbagai daerah untuk menggalang dukungan.

Adapun, mengenai calon wakil presiden yang akan mendampinginya, belum ditentukan. Partai Golkar menyerahkan kepada Ical untuk menentukan. Apakah Ical akan berkantor di Istana Presiden setelah Pemilu 2014?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com