Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2013, 19:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Anas Urbaningrum, Carrel Ticualu, yang juga Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat mengaku kecewa namanya dicoret dari daftar caleg sementara (DCS) partainya. Carrel menuding pencoretannya ini terkait dengan sikap Carrel yang memutuskan membela Anas bersama advokat senior Adnan Buyung Nasution.

"Awalnya, aku dijanjikan di daerah pemilihan DKI Jakarta III, tetapi ternyata namaku enggak masuk. Selidik punya selidik ke teman penjaringan, ternyata karena aku jadi tim kuasa hukum Anas bersama Pak Buyung. Ini yang mengurangi pembobotan. Itu kan profesi saya, kenapa harus dikaitkan?" kata Carrel saat dihubungi Rabu (24/4/2013).

Menurut Carrel, hingga sehari menjelang penyerahan DCS, namanya masih masuk sebagai bakal caleg Partai Demokrat. Namun, DCS sudah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), namanya justru hilang dari daftar.

"Tiba-tiba saja masuk tiga nama baru di situ. Saya tidak pernah dengar namanya. Salah satunya Farhat Abbas. Nama dia itu baru saja masuk. Masak saya yang pengurus partai justru enggak masuk, malah orang baru yang jadi. Ini kan enggak bener," ujar Carrel.

Saat kesimpangsiuran namanya yang tidak masuk menjadi caleg itu, Carrel mengaku mendapat pinangan dari Partai Hanura. Namun, saat itu, Carrel belum sepenuhnya menyanggupi karena masih berharap namanya masuk daftar bakal caleg Partai Demokrat.

"Begitu tahu saya dicoret, ya sudah mungkin Partai Hanura lebih percaya sama saya dibandingkan Demokrat. Ternyata, nama saya beneran dimasukan ke DCS Hanura," imbuh Carrel.

Meski sudah masuk sebagai caleg Partai Hanura, Carrel mengaku belum mengundurkan diri secara resmi ke Partai Demokrat. Akan tetapi, semua berkas menjadi caleg yang diserahkannya ke Partai Demokrat sudah ditarik kembali. Berkas-berkas itu diakui Carrel kini sudah dilimpahkan ke Partai Hanura. "Sekarang berkas-berkas yang ditarik itu sudah saya masukan ke Hanura untuk melengkapi DCS," kata Carrel.

Keputusannya menyeberang ke Partai Hanura ini pun sudah dikomunikasikan dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Anas hanya bilang itulah risiko perjuangan, tetapi percayalah tempat berjuang bukan hanya di Demokrat. Akhirnya saya mantap pindah ke Hanura," kata Carrel lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

    Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

    Nasional
    Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

    Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

    Nasional
    [GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

    [GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

    Nasional
    Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

    Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

    [POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

    Nasional
    Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

    Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

    Nasional
    Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

    Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

    Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

    Nasional
    Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

    Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

    Nasional
    Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

    Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

    Nasional
    KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

    KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

    Nasional
    Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

    Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

    Nasional
    Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika Belaka

    Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika Belaka

    Nasional
    Prabowo Akui Pakai Nama Jokowi untuk “Jualan”

    Prabowo Akui Pakai Nama Jokowi untuk “Jualan”

    Nasional
    Gibran Sambangi Ponpes Said Aqil Siradj di Jagakarsa

    Gibran Sambangi Ponpes Said Aqil Siradj di Jagakarsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com