Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono ke Acara Hipmi, Ke Mana Jenderal Lain?

Kompas.com - 19/04/2013, 14:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus Hasanudin mengkritik tampilnya Mayor Infanteri Agus Harimurti yang merupakan anak sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara Young Leaders Forum 2013 yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Menurut Hasanudin, masih banyak prajurit TNI lainnya yang berprestasi, tetapi mengapa hanya Agus yang berhak tampil dalam forum itu.

"Pertama, apakah dia berbicara sebagai perorangan dengan undangan resmi? Kalau bicara sebagai perorangan, apakah para perwira seperti dia juga akan diizinkan untuk bicara ke publik oleh para atasannya sesuai aturan di lingkungan TNI? Atau hanya khusus untuk Agus saja izin itu," ujar Hasanudin dalam siaran persnya, Jumat (19/4/2013).

Mantan Sekretaris Militer TNI itu menuturkan, di lingkungan TNI, banyak prajurit yang memiliki kemampuan akademik dengan gelar S-1, S-2, bahkan S-3. Hasanudin mempertanyakan mengapa para prajurit itu tidak diberi kesempatan yang sama. "Kedua, kalau undangan itu jatuh ke kesatuan atau ke Mabes TNI AD/ Mabes TNI secara resmi, apakah layak diwakilkan ke seorang berpangkat mayor. Lalu, ke mana jenderal dan para kolonelnya sesuai jabatannya?" tukas jenderal bintang dua ini.

Hasanuddin menjelaskan, di era demokrasi seperti ini kemampuan para perwira TNI harus dipupuk dan dikembangkan. Para perwira, katanya, tak cukup dengan mempelajari ilmu perang saja, tetapi juga harus mempelajari ilmu-ilmu lainnya, seperti ekonomi, sosial, dan politik.

"Beri kesempatan kepada mereka belajar dan berkembang dalam ruang yang sama. Jangan ada kesan diskriminasi karena anak seorang pejabat," imbuh Hasanudin.

Sebelumnya, Mayor Infanteri Agus Harimurti hadir dalam acara Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang diadakan Hipmi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta kemarin, Kamis (18/4/2013). Di dalam acara itu, hadir pula Puan Maharani, Anindya Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto.

Agus mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangannya. Ia menyoroti tentang perlunya pembangunan SDM untuk mengantisipasi potensi konflik yang muncul di kawasan Asia Tenggara. Agus menilai untuk mengantisipasi konflik itu prajurit yang dimiliki harus unggul dan profesional serta menerapkan strategi soft power, banyak kawan tanpa musuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com