Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Audit Khusus Lion Air

Kompas.com - 15/04/2013, 18:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan audit khusus terhadap maskapai Lion Air pascaperistiwa Lion Air yang gagal mendarat dan jatuh di laut. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 904 itu jatuh di bagian barat landasan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013).

"Biasanya, audit dilakukan setiap dua tahun sekali. Karena ada peristiwa ini, kita akan audit khusus," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat jumpa pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Mangindaan mengatakan, penyebab kecelakaan belum diketahui. Ia meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hanya, kata dia, seluruh peralatan navigasi di bandara dalam kondisi baik.

Mangindaan menjelaskan, sertifikat uji kelayakan pesawat Boeing 737-800 yang jatuh ke laut masih berlaku hingga 20 Maret 2014. Jam terbang pesawat tersebut baru 146 jam 48 menit per 11 April 2013.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti menambahkan, pihaknya selalu melakukan pengawasan kepada seluruh maskapai. Pihaknya melihat berbagai aspek, salah satunya sumber daya manusia ketika memberikan persetujuan tambahan pesawat baru.

"Kita lihat kesiapan, personel. Untuk tambah satu pesawat itu, harus ada tambahan 3-4 set personel. Satu set itu ada delapan kru, empat pilot, dan empat kopilot. Ada tambahan teknisi juga. Jadi, kita tidak lepas begitu saja," kata Herry ketika ditanya perihal langkah Lion Air yang terus menambah pesawat baru.

Herry mengatakan, ada atau tidak adanya sanksi akan dibicarakan setelah adanya hasil penyelidikan KNKT. "Penyebabnya kan bisa karena orangnya, pesawatnya, bisa karena cuaca. Sekarang kita belum tahu apa penyebab kecelakaan," ucapnya.

Seperti diberitakan, pesawat rute Bandung-Bali itu diawaki Kapten Mahlub Gozali dan kopilot Chirag Charla (warga negara India). Jumlah penumpang saat itu ialah 108 orang yang terdiri dari 7 kru (2 pilot, 5 awak kabin) dan 101 penumpang. Adapun rincian penumpang ialah 56 laki-laki, 39 perempuan, 5 anak-anak, dan 1 bayi. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com