Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Setyabudi Sering Minta Uang ke Toto

Kompas.com - 08/04/2013, 21:41 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran Toto Hutagalung mengaku kerap dimintai uang oleh hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono. Hal ini diungkapkan pengacara Toto, Johnson Siregar seusai penahanan kliennya, Senin (8/4/2013).

“Dia memang selalu dimintai uang oleh Setyabudi, berapa kali, saya lupa, karena dia sudah sering, jumlahnya juga lupa,” kata Johnson di Gedung KPK, Jakarta.

Saat ditanya apakah uang yang pernah diberikan Toto ke hakim Setyabudi tersebut merupakan uang suap untuk mengurus perkara kasus korupsi dana bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung, Johnson menjawab, “Itu lihat nanti saja.”

KPK menetapkan Toto sebagai tersangka atas dugaan memberikan hadiah uang kepada hakim Setyabudi terkait kepengurusan perkara korupsi bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung. Selain Toto, KPK menetapkan tiga tersangka lain, yakni hakim Setyabudi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat, dan pria bernama Asep yang diduga sebagai suruhan Toto.

Keberadaan Toto sempat tidak terlacak setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan di Bandung pada 22 Maret 2013. Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK gagal meringkus Toto. Hari ini, Toto memenuhi panggilan pemeriksaan KPK dengan didampingi tim kuasa hukumnya.

Pria yang disebut dekat dengan Wali Kota Bandung Dada Rosada ini langsung ditahan di Rutan KPK seusai diperiksa selama kurang lebih sembilan jam. Saat ditanya mengenai keterlibatan Dada dalam kasus ini, kerabat Toto, Soparmaru Hutagalung mengatakan bahwa pemeriksan Toto hari ini belum sampai ke arah sana. “Jadi barang kali nanti ada tindak lanjut,” ujarnya.

Soparmaru juga mengakui Toto mengenal Dada. Sebagai ketua organisasi di Bandung, katanya, tentunya Toto selalu berhubungan dengan kepala daerah terkait, yakni Dada. Kasus dugaan pemberian hadiah kepada hakim Setyabudi ini menyeret nama Dada.

KPK tengah mendalami dugaan keterlibatan Dada dan kemungkinan uang suap tersebut berasal dari kas Pemkot Bandung. Terkait penyidikan kasus ini, KPK telah mencegah Dada bepergian ke luar negeri. Lembaga antikorupsi itu juga telah menggeledah ruangan Dada di kantor Pemkot Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com