Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan: Yenny Wahid Dapat Posisi, Pengurus Jangan Meriang

Kompas.com - 08/04/2013, 17:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai, bergabungnya Yenny Wahid ke partainya bisa menambah kekuatan partai pemenang Pemilu 2009 itu. Yenny bahkan disebut layak mendapatkan posisi strategis di partai itu. Jika nantinya Yenny mendapatkan posisi struktural di Partai Demokrat, Sutan meminta pengurus lain agar tidak "jantungan" menerima kenyataan itu.

"Kita nanti jangan meriang, jantungan kalau ternyata ada orang bagus yang masuk dan dapat struktur yang baik. Jabatan itu jangan engkau kejar, jangan engkau paksakan, welcome saja kalau Ibu Yenny memimpin partai kami," ujar Sutan di Kompleks Parlemen, Senin (8/4/2013).

Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan, Yenny Wahid resmi bergabung ke Partai Demokrat. Mubarok bahkan menuturkan Yenny menjadi salah satu calon kuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

"Partai ini partai terbuka, boleh-boleh saja kalau ada beberapa tokoh masyarakat yang ingin masuk, maka kita berikan posisi strategis," tutur Sutan.

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di Parlemen itu juga mengaku hingga saat ini memang belum ada pembicaraan posisi untuk Yenny. Sutan sudah berkomunikasi dengan Ketua Harian Syarief Hasan.

"Dan Pak Syarief mengatakan, beliau (Yenny) bukan untuk wakil ketua umum. Mungkin ada posisi lain untuk beliau yang pas untuk membantu Ketua Umum Pak SBY," ucap Sutan.

Sutan yakin niat bergabung Yenny ke Partai Demokrat bukan disebabkan tawaran jabatan. "Saya yakin beliau (Yenny) masuk Demokrat dengan ikhlas bukan karena meminta posisi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com