Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Buronan" DPR, Dahlan Iskan Siap Penuhi Panggilan

Kompas.com - 08/04/2013, 10:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan memenuhi panggilan Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin (8/4/2013) ini. Sebelumnya, Dahlan selalu mangkir setiap kali dipanggil untuk dimintai penjelasannya tentang berbagai persoalan di perusahaan-perusahaan pelat merah. Dahlan pun disebut sebagai "buronan" DPR karena berulang kali mangkir.

"Ya, besok saya akan datang karena dipanggil Komisi VI," ujar Dahlan, seusai rangkaian perayaan Nyepi Nasional 2013, di Istora Senayan, Minggu (7/4/2013).

Dahlan mengatakan, pada pemanggilan kali ini dia akan menjelaskan tentang sistem outsourcing yang diterapkan BUMN-BUMN. Menurutnya, sistem outsourcing yang dikeluhkan para karyawan selama ini merupakan urusan direksi masing-masing perusahaan.
"Itu kan urusannya direksi masing-masing. Saya tidak melarang. Itu wewenang sepenuhnya di direksi masing-masing. Saya tidak berwenang. Itu urusannya direksi, bukan urusannya menteri," ucap Dahlan.

Sebelumnya, Dahlan sempat disebut sebagai "buronan" DPR. Setidaknya, ada sejumlah komisi yang sempat memanggil Dahlan, yakni Komisi VI, Komisi VII, dan Komisi IX. Komisi VI merupakan mitra kerja Kementerian BUMN, sementara komisi-komisi lainnya memanggil Dahlan untuk kasus tertentu, seperti Komisi VII untuk kasus PLN dan Komisi IX untuk kasus outsourcing.

Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning sudah memanggil Dahlan berkali-kali, tetapi tidak juga mendapatkan tanggapan. Sejumlah anggota Komisi IX bahkan mendatangi kediaman Dahlan untuk langsung meminta kesediaan Dahlan menghadiri rapat. Namun, saat itu Dahlan tidak ada di tempat. Ribka pun mengatakan Dahlan sebagai "buronan" DPR.

Terkait permintaan Komisi IX itu, Dahlan bersikeras tak mau memenuhi panggilan komisi itu. Alasannya, menurut dia, kementerian di bawahnya hanya bermitra kerja dengan Komisi VI.

"Komisi IX bukan mitra kerja kami, jadi kalaupun dipanggil, saya hanya akan jelaskan ke Komisi VI," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com