Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: Pancasila Asas Negara, Bukan Pilar Bangsa

Kompas.com - 07/04/2013, 16:07 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menginstruksikan kepada anggota MPR dari PKB maupun partai lain untuk meluruskan pandangan empat pilar kebangsaan. Menurutnya, peran Pancasila tidak dapat dijadikan sebagai pilar negara, tetapi lebih tepat menjadi asas dasar negara.

"Pilar bangsa yang sekarang kan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, ternyata ada kesalahan. Yang benar adalah Pancasila harus dijadikan dasar, sementara pilar yang tiga lainnya," kata Muhaimin dalam acara "Seri Diskusi PKB Penerus Perjuangan Gus Dur" di kantor DPP Partai PKB di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2013).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, pemikiran mengenai kesalahan empat pilar ini muncul setelah PKB mempelajari nilai bangsa yang tidak cukup kokoh. Berbagai persoalan masih sering terjadi di Indonesia, seperti di Aceh, Lampung, atau bahkan antarkelompok agama, seperti Sunni dan Syiah. Untuk meluruskan hal tersebut, Cak Imin akan membicarakan hal itu kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas.

Ia mengatakan, PKB juga akan mengajak partai lain supaya bisa meluruskan kembali peran Pancasila sebagai dasar negara. Menurut Muhaimin, antara dasar dan pilar memiliki peran berbeda. Pancasila sebagai dasar negara bisa berdiri manunggal, sedangkan pilar harus bersandar dengan pilar lainnya. "Nah, jadi nanti pilarnya NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, dan bisa ditambah lagi, seperti kemanusiaan, mungkin ya," katanya.

Muhaimin menyebutkan, satu-satunya cara untuk merekatkan keharmonisan bangsa adalah dengan menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara. Dengan begitu, fondasi bangsa tidak akan mudah digoyang seperti ancaman fundamentalisme dari negara lain.

Empat pilar bangsa merupakan gagasan yang disampaikan oleh Taufiq Kiemas. Dia juga mendapatkan gelar kehormatan dari Universitas Trisakti setelah melahirkan gagasan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia. Empat Pilar Kebangsaan Indonesia ini terdiri atas Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com