JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku tidak memiliki syarat apa pun bagi calon partai politik yang akan meminangnya untuk dijadikan kandidat sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pemilu 2014 mendatang. Baginya, yang terpenting saat ini adalah mempelajari track record partai politik itu sendiri.
"Semua partai itu sama-sama punya masalah. Sama-sama memiliki tokoh yang terlibat kasus korupsi. Tapi ada juga tokoh yang bersih di partai itu," kata Mahfud di Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Mahfud menilai, saat ini tak jaminan bahwa partai yang mengusung nilai-nilai agama bersih. Begitu pula sebaliknya, tak semua partai nasionalis bermasalah.
"Untuk itu saya tidak mau condong. Karena sebenarnya platform-nya itu satu, yaitu sama-sama ingin membangun Indonesia sesuai azas Pancasila dan UUD 1945," katanya.
Karena memiliki visi yang serupa itulah, lanjut Mahfud, saat ini dirinya lebih fokus untuk menganalisa rekam jejak partai, mulai dari kader, pengurusnya, hingga perilaku politik para politisi partai itu di tingkat legislatif maupun eksekutif.
"Saya mau lihat sejauh mana komitmen mereka untuk membangun negara dan perilaku politiknya (elit parpol)," tukasnya.
Seperti diketahui, nama Mahfud MD belakangan ini kerap digadang-gadangkan untuk masuk ke dalam bursa kandidat calon presiden maupun wakil presiden. Sejumlah partai politik pun telah sering melakukan komunikasi informal untuk menyokong mantan Ketua MK ini. Namun demikian, hingga saat ini masih belum ada satu pun partai politik yang secara resmi memplokamirkan diri untuk mengusung Mahfud sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.