Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Kris Erlangga Aji Widjaya menganggap berita di media sosial tersebut hanya sampah. ”Penulisnya saja tidak jelas. Kalau itu ditulis di harian terkemuka oleh pengamat militer, kami harus menganalisis lebih dalam. Namun, ini ditulis di akun baru dengan nama samaran,” ujarnya.
Polda DIY, menurut Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, berkomitmen melanjutkan proses penyelidikan sesuai data dan fakta yang didapatkan.
Kris Erlangga menambahkan, hasil laboratorium forensik serta hasil otopsi korban dipastikan keluar pada pekan ini.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane meminta Polri membuat dan memublikasikan sketsa wajah dan sketsa pasukan bertopeng yang menghabisi empat tahanan di LP Cebongan. Jika Polri tak kunjung membuat sketsa tersebut, dia berharap tim investigasi Mabes TNI AD segera melakukannya.
Dia berharap tim investigasi Mabes TNI AD tidak hanya mencari tahu siapa pasukan terlatih yang menyerbu LP Cebongan, tetapi juga mencari tahu siapa Sertu Santoso. ”Kenapa dia ada di Hugo’s Cafe, apa peranannya di Hugo’s Cafe, dan kenapa dia dikeroyok hingga tewas,” kata Neta S Pane.