Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Saya Berkompetisi di KLB, Kalau Calon SBY Banyak "Mudharat"

Kompas.com - 26/03/2013, 18:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan dia akan mendukung penuh calon yang drekomendasikan Susilo Bambang Yudhoyono. Syaratnya, selama calon itu bisa membawa partai ke arah yang lebih baik. Sebaliknya bila membawa mudharat, Marzuki menyatakan siap berkompetisi.

"Apabila yang direkomendasikan SBY lebih banyak mudharat, maka kami akan berkompetisi dengan sehat. Bisa saja SBY karena kesibukannya tidak mendapat informasi lengkap tentang orang tersebut," ujar Marzuki, dalam pesan singkatnya, Selasa (26/3/2013). Namun, Marzuki menolak menyebutkan siapa sosok 'mudharat' yang dia maksudkan. Dia merasa tak perlu menyebutkan nama itu, sembari berkeyakinan SBY akan merespons pendapatnya dengan langkah politik yang terukur, santun, dan cerdas.

Sebaliknya, Marzuki menyatakan mendukung calon yang diusung SBY, bila memang orang tersebut bisa dipercaya membawa Partai Demokrat ke arah lebih baik dan loyal kepada SBY. "(Bila demikian) maka seluruh pendukung saya akan mendukung calon tersebut," janji dia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini juga mengatakan dukungannya jika SBY yang menjadi calon Ketua Umum. "Saya akan tetap mendukung, jelas karena beliau jauh lebih baik dari kami," tuturnya. Marzuki mengatakan dia tak pernah menyatakan maju sebagai Ketua Umum, tapi tak membantah memang membangun komunikasi dengan sejumlah pengurus daerah.

"Tidak ada istilah mundur atau maju menjelang KLB. Betul, saya membangun komunikasi dengan kader, sekali lagi untuk menjaga marwah partai," kata Marzuki. Pernyataan ini, sebutnya, juga sekaligus merespons tulisan Ilham Juliantorow yang bertajuk "Seriusnya Marzuki Alie Mau Jadi Ketum PD" di dalam Kompasiana.

Ilham menuliskan bagaimana strategi Marzuki Alie menghimpun suara bagi pencalonannya dalam KLB. Marzuki bahkan disebut-sebut mengumpulkan sejumlah pengurus di hotel di Jakarta Utara untuk menggalang dukungan menjelang KLB.

Partai Demokrat akan menyelenggarakan KLB pada 30-31 Maret 2013 di Denpasar, Bali. KLB akan memilih Ketua Umum baru menggantikan Anas Urbingrum yang berhenti semenjak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait Hambalang dan proyek lainnya.

Saat ini, sejumlah nama kader internal mulai disebut-sebut dalam bursa calon Ketum. Mereka adalah Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Jelang KLB Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com