Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pertobatan Dinodai Lumuran Darah ...

Kompas.com - 26/03/2013, 09:25 WIB

”Selain peristiwa ini, tak ada lagi kasus serius. Karena itu, kami sangat kaget dengan peristiwa penembakan kemarin,” ujar Sukamto.

Sebelum penembakan, Sukamto sempat khawatir setelah membaca surat dan dokumen keempat tahanan titipan Polda DI Yogyakarta. Dikhawatirkan, keberadaan empat tahanan kasus pembunuhan seorang anggota TNI AD ini bisa menyulut aksi balas dendam, seperti kasus di Sumatera Selatan saat puluhan anggota TNI menyerang markas polres.

”Ada perasaan yang beda ketika kami menerima empat tahanan tersebut. Pertama karena kasus ini agak sensitif dan kedua menarik perhatian masyarakat banyak. Pihak Polda DI Yogyakarta sendiri tidak memberikan perhatian-perhatian khusus atau catatan khusus terhadap empat tahanan ini. Mereka hanya mengatakan bahwa rumah tahanan Polda DI Yogyakarta sedang direhab,” ungkapnya.

Meski diselimuti kekhawatiran, empat tahanan titipan itu akhirnya diterima, Jumat (22/3) pukul 11.00. Namun, selang 13,5 jam kemudian, sekelompok orang menyerang LP Cebongan dan menewaskan empat tahanan tersebut.

Dari sisi kapasitas, jumlah tahanan dan narapidana di LP ini sebenarnya sudah tak seimbang. Idealnya, LP ini hanya dihuni 162 orang. Namun, saat kejadian penembakan, jumlahnya mencapai 361 orang.

Koordinator Masyarakat Yogyakarta Anti Kekerasan (Makaryo) Tri Wahyu Kus Hardiyatmo mengatakan, peristiwa penembakan di dalam ruang tahanan LP Cebongan ini sebagai preseden buruk di Indonesia—negara yang diklaim sebagai negara hukum. Orang-orang yang siap menjalani proses hukum justru dihabisi di rumah pertobatan. (AB KURNIAWAN)

Baca juga:
Indonesia dalam Keadaan Bahaya
Kata Presiden, Negara Tidak Boleh Kalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Nasional
    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Nasional
    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Nasional
    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Nasional
    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Nasional
    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Nasional
    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com