Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majelis Tinggi "Paksa" DPD Sepakati Calon Ketum

Kompas.com - 20/03/2013, 19:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Tinggi Partai Demokrat mulai melakukan pendekatan ke seluruh Dewan Pimpinan Cabang se-Indonesia menjelang perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) akhir Maret 2013 ini. Sejumlah pengurus daerah pun mendapatkan kiriman surat melalui faksimile yang meminta seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat menyetujui siapa pun calon yang dikeluarkan Majelis Tinggi.

"Jadi, kami memang menerima faks dari Majelis Tinggi yang meminta persetujuan atau pernyataan sikap terkait pelaksanaan KLB," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Banggai Ever Kuganda saat dihubungi wartawan, Rabu (20/3/2013).

Ever mengatakan, ada tiga instruksi dari Majelis Tinggi kepada pengurus DPD dan DPC sebagai pemilik hak suara di dalam KLB nanti. Ketiga instruksi itu adalah menyetujui untuk diselenggarakannya KLB sesegera mungkin, menyetujui nama yang dicalonkan oleh Majelis Tinggi, dan ketua umum terpilih tidak boleh merangkap jabatan.

"Jadi, seakan-akan syarat-syarat itu atas kesadaran kita sendiri. Seakan-akan ini usulan kami. Padahal, itu muncul dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat), bukan dari kami," kata Ever.

Atas permintaan Majelis Tinggi itu, Ever mengaku tidak ikut menandatangani. Menurutnya, DPC Demokrat Banggai hanya menyetujui dua hal, yakni terselenggaranya KLB dan menyetujui nama-nama dari Majelis Tinggi. "Tapi, kami tambahkan untuk tidak menutup kemungkinan kader eksternal di poin ketiga kami," imbuhnya.

Menurut Ever, hingga kini, belum ada arahan dari DPD Demokrat Sulawesi Tengah kepada dirinya dan pengurus 11 DPC lain di provinsi itu. Semua pilihan, katanya, diserahkan sepenuhnya kepada pengurus di DPC. Oleh karena itu, Ever mengaku saat ini DPC Demokrat Sulawesi Tengah menggodok sejumlah calon eksternal dan internal.

"Kami baru ada informasi tentang Gita Wirjawan, Mahfud MD, Pramono Edhie, nama-nama yang dari luar. Yang dari internal ada Pak Marzuki," imbuhnya.

Menjelang perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, suasana di internal partai itu kian memanas. Pada Rabu ini, sebuah pesan singkat disebarkan kepada para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mengatasnamakan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Berikut isi pesan singkat itu.

Kpd yth. Ketua DPD PD DKI Jakarta, Jabar, Jateng, D.I. Yogyakarta, Jatim, Banten, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat....Mohon bantuan dan kerjasamanya untuk segera mengirimkan SURAT PERNYATAAN PARA KETUA DPD & DPC MASING2 PROVINSI (yang sudah ditandatangani), sesuai dgn arahan Ketua Majelis Tinggi PD, melalui Sekretaris Majelis Tinggi PD (Bpk. Jero Wacik), adapun Surat Pernyataan tsb dapat dikirimkan melalui fax : 021-5221934, atau e-mail : ajudanmenteri@gmail.com. Demikian, tks bnyk atas perhatian dan bantuannya, salam.

Terkait pesan singkat ini, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik membenarkan dirinya menyebarkan pesan singkat itu. "Hanya membuat tertulis apa yang sudah disampaikan ketua-ketua DPD secara lisan kepada Majelis Tinggi waktu di Cikeas. Dulu lisan, dibuat tertulis, itu saja," ujar Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com