JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie tak mau berkomentar sedikit pun tentang wacana pencalonannya sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ia pun tak mau menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Max Sopacua yang mengatakan persyaratan pencalonan diperlunak dengan diperbolehkannya rangkap jabatan.
"Saya tidak mau mengomentari apa pun komentar dari kader-kader. Semua kader yang berkomentar pasti niatnya baik. Tidak mungkin kader berkomentar dengan niat tidak baik," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Rabu (20/3/2013).
Marzuki juga tidak mau berandai-andai jika ada kader yang memintanya maju dalam bursa calon ketua umum. "Tidak ada 'misal' dalam KLB, titik. Tidak ada kata 'siap' dan 'belum siap' untuk maju. Tidak ada kata 'ditunjuk'. Paham," ujar Marzuki dengan nada tinggi.
Bursa calon ketua umum Partai Demokrat semakin memanas menjelang penyelenggaraan KLB yang akan dilakukan di Bali pada 30-31 Maret 2013. Sejumlah nama digadang-gadang menjadi calon ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum. Dari kalangan internal muncul nama seperti Marzuki Alie, Saan Mustopa, Hadi Utomo, Ani Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Sementara itu, dari kalangan eksternal muncul nama seperti Pramono Edhie, Gita Wirjawan, dan Djoko Suyanto.
KLB akan diikuti oleh semua pemegang hak suara. Di dalam AD/ART Partai Demokrat, pemilik hak suara yakni Dewan Pembina (5 suara), Dewan Pimpinan Pusat (3 suara), Dewan Pimpinan Daerah (2 suara), Dewan Pimpinan Cabang (1 suara), Dewan Perwakilan Luar Negeri (1 hak suara), dan hak suara organisasi sayap partai yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Ikuti berita terkait dalam topik:
Jelang KLB Demokrat