Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teddy Mengaku Pernah Dikonfirmasi KPK soal Pertemuan di King Crab

Kompas.com - 15/03/2013, 20:22 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua panitia lelang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan mengaku pernah dikonfirmasi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai pertemuan di Restoran King Crab dan Dharmawangsa.  Hal ini diungkapkan Teddy seusai diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM, Jumat (15/3/2013).

Menurut Teddy, penyidik KPK mengonfirmasi pertemuan itu kepadanya saat pemeriksaan sebelum ini. "Sebelumnya sudah (dikonfirmasi)," kata Teddy saat meninggalkan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Mengenai jawabannya kepada penyidik KPK, Teddy enggan mengungkapkan. Dia menyerahkan pertanyaan itu kepada pengacaranya, Dwi Ria Latifa. “Jawabannya tanya ke dalam (KPK), sama jelasnya ke Bu Ria deh, sudah saya kasih ke Bu Ria semua," ungkapnya.

Kendati demikian, selama pemeriksaan hari ini, Teddy mengaku tidak lagi dikonfirmasi penyidik soal pertemuan tersebut. Dia mengaku hari ini hanya melengkapi berkas kasus simulator SIM yang menjerat atasannya, mantan Kepala Korlantas Polri Inspetur Jenderal Polisi Djoko Susilo itu.

Sementara Ria saat mendampingi kliennya diperiksa tadi sore tidak membenarkan atau membantah ihwal pertemuan di Restoran King Crab yang diduga membicarakan uang jasa pengurusan anggaran kepolisian tersebut. Ria juga enggan berkomentar soal indikasi aliran dana ke anggota DPR terkait anggaran kepolisian ini.

“Wah kalau saya jawabnya no comment gimana, no comment saja. Kalau saya jawab apa pun secara detail, itu kan sebaiknya itu tanya penyidik KPK nanti di pengadilan saja," ujar Ria.

Pertemuan di Restoran King Crab

Menurut pemberitaan Tempo, ada pertemuan di Restoran King Crab dan Dharmawangsa yang membicarakan uang jasa pengurusan anggaran kepolisian. Pertemuan di Restoran King Crab terjadi pada 2010.

Hadir dalam pertemuan itu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Mereka bertemu dengan Teddy yang diutus oleh Djoko. Saat itu, Teddy ditemani beberapa pengusaha, di antaranya Budi Susanto.

Dalam pertemuan di restoran itu, Nazaruddin meminta uang jasa pengurusan anggaran kepolisian, besarnya sekitar 12 persen dari anggaran yang disetujui.

Selain di King Crab, Tempo juga memberitakan kalau Anas mengikuti pertemuan di Hotel Dharmawangsa pada akhir Maret 2011. Hadir pula Saan, Nazaruddin, Benny Kabur Harman, I Gede Pasek Suardika, dan Dasrul Djabbar. Dari Korlantas hadir Djoko Susilo dengan ditemani Teddy Rusmawan.

Membantah

Sementara Anas yang juga diperiksa KPK sebagai saksi hari ini membantah informasi mengenai pertemuan tersebut. Anas mengatakan, pemberitaan itu tergolong sadisme opini atau kejahatan opini.

Senada dengan Anas, Saan juga membantah pertemuan itu. Dia bahkan siap dikonfirmasi dengan pihak manapun mengenai pemberitaan tersebut.

Terkait penyidikan kasus simulator SIM ini, KPK sudah memeriksa Dasrul, Benny, dan Nazaruddin. Seusai diperiksa beberapa waktu lalu, Dasrul mengaku ditanya penyidik KPK apakah ada aliran dana ke Komisi III DPR terkait pengurusan anggaran kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com