Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Demokrat Harap Rotasi Dilakukan Pasca-KLB

Kompas.com - 11/03/2013, 17:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf berharap agar rotasi yang terjadi di Fraksi Partai Demokrat dilakukan setelah Kongres Luar Biasa (KLB) digelar. Jika dilakukan setelah KLB, Nurhayati menilai situasi akan lebih kondusif dan isu pemberitaan pun diperkirakan tidak akan melebar.

"Ya kami berharapnya rotasi dilakukan setelah KLB. Setelah ada ketua umum definitif jadi akan lebih kondusif, isunya tidak ke mana-mana," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/3/2013).

Pelaksanaan rotasi setelah KLB digelar, diakui Nurhayati, juga momen yang tepat lantaran saat ini sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat juga itu sibuk mengurus perhelatan KLB yang akan digelar pada akhir Maret di Bali. KLB tersebut diagendakan untuk memilih Ketua Umum baru setelah Anas Urbaningrum mundur dari jabatannya.

Nurhayati menuturkan, rotasi dilakukan berdasarkan delapan langkah upaya penyelamatan Partai Demokrat oleh Majelis Tinggi yang disampaikan SBY tanggal 7 Februari lalu. Ia pun memastikan tidak akan ada upaya penyingkiran para loyalis Anas. "Kata Pak SBY tidak ada bersih-bersih terhadap orangnya ini, orangnya itu. Tidak ada loyalis satu orang, tapi adanya loyalis Partai Demokrat," tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Fraksi Sutan Bhatoegana mengatakan, rotasi hanya akan dilakukan terhadap sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Nama-nama pengganti sudah diserahkan ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Rotasi ada, tapi tidak menyentuh ketua fraksi. Itu biasa, terutama di Banggar dengan menempatkan orang tepat di posisi yang tepat. Saat ini, nama-nama sudah dimasukkan ke SBY. Hampir semua anggota Banggar dari Demokrat diganti," ucap Sutan.

Baca juga:
Masih Ketua DPR, Marzuki Alie Dianggap Tak Tepat Jadi Ketum
KPU Pastikan Tak Ada Dispensasi untuk Demokrat

Ramadhan Dukung Pramono Edhie atau Gita Wirjawan

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

    Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

    Nasional
    Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

    Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

    Nasional
    Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

    Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

    Nasional
    Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

    Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

    Nasional
    Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

    Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

    Nasional
    Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

    Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

    Nasional
    Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

    Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

    Nasional
    Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

    Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

    Nasional
    Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

    Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

    Nasional
    Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

    Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

    Nasional
    Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

    Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

    Nasional
    Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

    Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

    Nasional
    Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

    Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

    Nasional
    Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Nasional
    Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

    Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com