JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf berharap agar rotasi yang terjadi di Fraksi Partai Demokrat dilakukan setelah Kongres Luar Biasa (KLB) digelar. Jika dilakukan setelah KLB, Nurhayati menilai situasi akan lebih kondusif dan isu pemberitaan pun diperkirakan tidak akan melebar.
"Ya kami berharapnya rotasi dilakukan setelah KLB. Setelah ada ketua umum definitif jadi akan lebih kondusif, isunya tidak ke mana-mana," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/3/2013).
Pelaksanaan rotasi setelah KLB digelar, diakui Nurhayati, juga momen yang tepat lantaran saat ini sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat juga itu sibuk mengurus perhelatan KLB yang akan digelar pada akhir Maret di Bali. KLB tersebut diagendakan untuk memilih Ketua Umum baru setelah Anas Urbaningrum mundur dari jabatannya.
Nurhayati menuturkan, rotasi dilakukan berdasarkan delapan langkah upaya penyelamatan Partai Demokrat oleh Majelis Tinggi yang disampaikan SBY tanggal 7 Februari lalu. Ia pun memastikan tidak akan ada upaya penyingkiran para loyalis Anas. "Kata Pak SBY tidak ada bersih-bersih terhadap orangnya ini, orangnya itu. Tidak ada loyalis satu orang, tapi adanya loyalis Partai Demokrat," tuturnya.
Sementara Wakil Ketua Fraksi Sutan Bhatoegana mengatakan, rotasi hanya akan dilakukan terhadap sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Nama-nama pengganti sudah diserahkan ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Rotasi ada, tapi tidak menyentuh ketua fraksi. Itu biasa, terutama di Banggar dengan menempatkan orang tepat di posisi yang tepat. Saat ini, nama-nama sudah dimasukkan ke SBY. Hampir semua anggota Banggar dari Demokrat diganti," ucap Sutan.
Baca juga:
Masih Ketua DPR, Marzuki Alie Dianggap Tak Tepat Jadi Ketum
KPU Pastikan Tak Ada Dispensasi untuk Demokrat
Ramadhan Dukung Pramono Edhie atau Gita Wirjawan
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Krisis Demokrat