Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Anas Berhenti, KLB Paling Rasional

Kompas.com - 07/03/2013, 17:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika berpendapat, kongres luar biasa (KLB) merupakan langkah terbaik untuk menyelesaikan polemik di internal partai, terutama terkait pengajuan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS), pascaberhentinya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Pasek menjelaskan, sikap Anas yang hanya menyampaikan berhenti sebagai ketum dan bukan mengundurkan diri dapat menjadi masalah baru nantinya jika pergantian ketum tidak melalui KLB. Di dalam anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART), kata Pasek, pergantian ketum bisa dilakukan jika meninggal dunia, mengundurkan diri, dan diberhentikan.

"Status berhenti tidak ada dalam AD/ART partai. Jadi, untuk menyelesiakan polemik segera KLB. Nanti keputusannya (Anas) diberhentikan oleh KLB. Setelah itu pilih ketum baru," kata Pasek di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis ( 7/3/2013 ).

Sebelumnya, Wakil Sekjen Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, sesuai Pakta Integritas, kader Demokrat yang tersangkut masalah otomatis mundur dari jabatan. Anas sudah menandatangani Pakta Integritas tersebut. Dengan demikian, menurut dia, berhentinya Anas tak jadi masalah.

Ketika dimintai tanggapan pernyataan Nurhayati itu, Pasek mengatakan, Pakta Integritas hanya mengikat secara moral, namun tidak berlaku di mata hukum. Pasek khawatir akan menjadi masalah jika nantinya Majelis Tinggi Partai menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketum.

Di dalam anggaran dasar partai, lanjut Ketua Komisi III DPR itu, tidak diatur pula siapa yang berhak menunjuk Plt ketum. "Nanti dipermasalahkan partai lain. Menunjuk Plt mana aturannya? Siapa yang tunjuk? Saya melihat hanya KLB yang paling rasional," pungkas Pasek.

Seperti diberitakan, para kader Demokrat mengaku menyerahkan sepenuhnya masalah ketum kepada Majelis Tinggi Demokrat yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka yakin masalah itu selesai sebelum pendaftaran DCS di Komisi Pemilihan Umum April 2013 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com