JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dirinya memperoleh tawaran politik dari pihak lain setelah mengundurkan diri dari posisi ketua umum. Tawaran ini disampaikan oleh beberapa politisi yang mengunjunginya.
"Tetapi, itu bukan prioritas saya sekarang," kata Anas dalam wawancara dengan RCTI, Rabu (27/2/2013). Dirinya tak merinci tawaran politik yang dimaksud.
Anas menegaskan, publik dapat bebas menafsirkan peristiwa politik ketika dirinya melepaskan jaket Demokrat seusai mengumumkan pengunduran diri. "Apakah saya mundur sebagai ketua umum atau kader. Yang jelas, kartu tanda anggota saya masih ada, tapi tidak tahu terselip di mana," ujar Anas berseloroh.
Menurutnya, Demokrat adalah cinta pertamanya. Partai pemenang Pemilu 2009 itu, kata Anas, memiliki nilai spesial. Mantan anggota KPU ini mengaku banyak belajar mengenai politik praktis di Partai Demokrat.
Terkait banyaknya politisi yang mengunjunginya, Anas mengatakan, hal tersebut merupakan produk silaturahim dan pergaulan.
"Saya juga surprise, rumah saya ini menjadi banyak tamu. Biasanya memang banyak tamu, tapi sekarang nuansanya beda dan lebih ramai. Saya bersyukur banyak teman yang hadir. Itu saya anggap sebagai energi dan doa," katanya.
Beberapa tamu yang hadir di rumah Anas, antara lain, politisi senior Akbar Tandjung, Ketua KAHMI Mahfud MD, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, dan pengusaha sekaligus politisi Hanura Hary Tanoesoedibjo.
Baca juga:
Diduga, Anas Tak Hanya Menerima Mobil
Mahfud: Anas Korupsi, Sikat Saja
JK: Katakan Tidak pada Korupsi, Kok Korupsi
Mari Membaca Buku Anas
Ibas Tak Akan Dicalonkan Jadi Ketua Umum Demokrat
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.