Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Century, Pengacara Anas Mengaku Masih Atur Strategi

Kompas.com - 26/02/2013, 15:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, enggan berkomentar soal kemungkinan kliennya mengungkapkan skandal bail out Bank Century. Menurut Firman, saat ini Anas masih mengatur strategi dalam menghadapi proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kami intinya ada strategi umum, strategi khsusus, ada umum, ada luas, kami belum bisa jabarkan. Nanti waktunya kami jabarkan. Sekarang kami sedang merancang strategi, Mas Anas masih banyak tamu, kami belum bicarakan lebih jauh,” kata Firman saat dihubungi, Selasa (26/2/2013).

Hal itu disampaikan Firman saat dikonfirmasi mengenai pernyataan politisi Hanura, Yuddy Chrisnandi, yang menyatakan bahwa Anas akan membongkar kasus Century.

Sebagai penasihat hukum, Firman mengaku belum tahu apa yang akan disampaikan Anas ke depannya. Oleh karena itu, mengenai kasus Century, Firman menolak berkomentar dulu, apalagi menanggapi Tim Pengawas Bank Century yang berencana meminta keterangan Anas.

"Aduh saya enggan berkomentar dulu. Saya masih fokus pada strategi hukum," ujar Firman lagi.

Wacana mengenai rencana Anas membongkar skandal bail out Century ini diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi. Menurut Yuddy, Anas mengungkapkan niatnya itu dalam pertemuan yang berlangsung di kediamannya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (24/2/2014). Hadir dalam pertemuan itu politikus Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Yuddy.

Bukan hanya Yuddy, mantan Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Muhammad Rahmad juga mengungkapkan kalau Anas bertekad untuk berdiri di barisan terdepan dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Ia meyakini, Anas punya data terkait penyelewengan sejumlah kasus, termasuk dana talangan Rp 6,7 triliun untuk Bank Century.

Sementara, menurut Firman, pihak Anas masih mematangkan segala sesuatunya. "Kami sedang diskusikan," katanya saat ditanya lagi, apakah Anas siap buka-bukaan kepada KPK.

Firman juga mengatakan, Anas kini dalam kondisi sehat dan masih menerima banyak tamu yang bersimpati kepadanya.

KPK menetapkan Anas sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang. Anas diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Juru Bicara KPK Johan Budi, Senin (25/2/2013),  mempersilakan jika Anas berniat membongkar kasus-kasus korupsi yang diketahuinya.

Bahkan, Anas dapat menjadi justice collaborator atau pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum jika memenuhi syarat yang ditentukan. "Semua data yang dia ketahui bisa divalidasi di penyelidikan yang lain, digunakan KPK untuk pengusutan lebih lanjut. Silakan saja, biasanya dalam pemeriksaan itu kan di akhir nanti ditanyakan (apakah) masih ada yang perlu diinformasikan kepada kami," ujar Johan.

Baca juga topik:
Apa Kabar Kasus Century?
Krisis Demokrat
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com