Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umar Arsal: Anas Tak Pernah Minta Pengurus Demokrat Mundur

Kompas.com - 25/02/2013, 21:55 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat Umar Arsal menjelaskan, mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum tidak pernah mengajak atau meminta pengurus partai untuk mudur. Menurutnya, keinginan beberapa loyalis Anas yang ingin atau sudah menyatakan mengundurkan diri atas kemauan pribadi.

"Mas Anas tidak pernah mengajak atau meminta kami untuk mundur," ujar Umar seusai menghadiri rapat di DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013). Menurutnya, hal itu merupakan hak dan partai tidak dapat melarang keinginan pengurus lainnya untuk mundur.

Sebagai orang yang dekat dengan Anas, Umar sendiri mengaku akan tetap menjadi pengurus di partai. "Enggak, di luar atau di dalam sama saja, yang penting visinya. Kami masih mau mengabdi di partai," ujarnya.

Umar juga diketahui mengunjungi kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Ia mengaku datang hanya untuk berkumpul biasa dan memberikan semangat pada Anas. Ia pun hingga kini tetap berkomunikasi dengan Anas. "Itu hanya kumpul-kumpul biasa. Tetap komunikasi, memberi spirit menghadapi masalah hukumnya," terangnya.

Seperti diketahui, Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2013). Hal itu dilakukannya setelah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus dugaan gratifikasi pada proyek Hambalang.

Setelah Anas mengundurkan diri, Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Muhammad Rahmad juga menyatakan mundur. Rahmad mengaku, kemundurannya sebagai bentuk dukungan untuk Anas. Rahmad  pernah menjadi tenaga ahli Anas dan ikut mengurusi pembelian mobil Toyota Harrier yang disebut-sebut sebagai hasil gratifikasi itu.

Kemudian menyusul Ketua DPC Cilacap Tri Dianto yang menyatakan mengundurkan diri. Tri meyakini Anas tidak bersalah. Ia mengaku ingin fokus membantu Anas mencari keadilan.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik:Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com