Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loyalis Akui Ada Pertemuan Khusus Anas, Priyo, dan Anwar Nasution

Kompas.com - 25/02/2013, 15:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Umar Arsal membenarkan mantan kolega separtainya, Anas Urbaningrum, melakukan pembicaraan khusus dengan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution pada Minggu (24/2/2013) di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta. Namun, ia mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan itu.

Umar tidak membantah dia memang hadir ke kediaman Anas pada hari yang sama. Namun, saat Anas hendak berbicara dengan Anwar, Umar tidak ikut. "Mereka bicaranya di pendopo. Begitu tamu-tamu itu datang, saya keluar," ujar dia, di Gedung Kompleks Parlemen, Senin (25/2/2013).

Pertemuan tersebut, kata Umar, berlangsung sekitar satu jam. Menurut dia, tidak ada keanehan dengan datangnya Anwar ke rumah Anas. "Pak Anwar kan mantan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam, red) juga. Mas Anas banyak teman," kata dia.

Terkait pidato Anas yang mengatakan pengunduran dirinya bukanlah akhir melainkan awal lembaran baru, Umar mengaku tidak mengetahui maksudnya. "Anas itu habis dari Demokrat mau balik jadi aktivis. Soal lembaran baru itu hanya Anas dan Tuhan yang tahu," ujar dia.

Sebelumnya, politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan, Anas akan membongkar skandal bailout Bank Century. Yuddy dan Anas merupakan kolega saat masih sama-sama aktif di HMI. Menurut Yuddy, pertemuannya dengan Anas juga dihadiri politisi Partai Golkar yang juga pimpinan DPR, Priyo Budi Santoso.

"Sekarang bolanya ada di Mas Priyo. Dia membidangi masalah Timwas Century. Anas pionir yang akan membongkar skandal Century senilai Rp 6,7 triliun," kata Yuddy, di Gedung Usmar Ismail, Jakarta, Senin (25/2/2013). Dari Yuddy-lah informasi soal pertemuan Anas dengan Anwar didapat.

"Sebelum kami bicara lembar kedua itu, masih ada Pak Anwar Nasution dengan satu orang sesepuh kami (HMI). Saya tidak tahu dia bawa apa ke dalam. (Anwar) ke luar, baru saya masuk dengan Mas Priyo. Kami bertiga lalu bicara lembar kedua itu," papar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura ini. Seperti halnya Umar, Yuddy pun mengaku tak tahu apa yang dibicarakan Anwar dan Anas. 

Yuddy juga menyebutkan Anas melakukan pertemuan juga dengan Misbakhun, mantan anggota DPR dari F-PKS. Dia mengatakan, Misbakhun menunggu di luar ruangan saat ia, Priyo, dan Anas bertemu. Misbakhun merupakan salah satu inisiator Pansus Skandal Bank Century, tetapi sekaligus pernah berperkara dalam kasus LC fiktif Bank Century. "Lembaran kedua ini tak hanya milik Anas, tapi milik semua orang," kata Yuddy.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com