Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analogi Band dan Vokalis di Partai Politik ala Kalla

Kompas.com - 21/02/2013, 17:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menganalogikan pertarungan partai politik dalam pemilu legislatif ataupun pemilu presiden pada 2014 seperti layaknya kontes musik. Parpol dianggap sebagai band, sedangkan capres yang akan diusung sebagai vokalis.

Analogi itu disampaikan Kalla ketika menjadi pembicara dalam peluncuran buku "Perang Bintang 2014, Konstelasi dan Prediksi Pemilu dan Pilpres" karya pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Kalla mengatakan pernah menceritakan analogi itu ketika menjadi pembicara di Singapura. Ketika itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu ditanya bagaimana kondisi perpolitikan di Indonesia, termasuk soal rencana pencapresan dirinya di Pemilu 2014.

Ia mengawali dengan partai yang kini elektabilitasnya teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, yakni Partai Golkar. "Kalau Golkar itu band, penyanyinya, vokalisnya harus latihan terus, perbaiki terus," kata Kalla disambut tawa ratusan mahasiswa yang hadir dan para tamu undangan.

"Vokalis itu ketua umum (Aburizal Bakrie, capres dari Golkar)?," tanya Tina Talisa, presenter televisi swasta yang ditunjuk menjadi moderator.

"Iya," jawab Kalla.

Kemudian, ia menyoroti PDI-P. "Kalau PDI-P band sedikit lebih kecil, tapi penyanyinya perlu ada duet," katanya.

Dia tak menjelaskan siapa "penyanyi" di PDI-P yang dia maksud. Selanjutnya, partai pemenang Pemilu 2009, Demokrat. Apa kata Kalla?

"Kalau Demokrat makin menyusut pemainnya. Tapi tidak ada penyanyinya. Band kecil, penyanyi enggak ada," ujar Kalla disambut tawa para undangan lebih riuh lagi.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu lalu ke Partai Gerindra. "Band-nya lebih kecil, tapi penyanyinya dianggap pinter nyanyi walaupun belum pernah nyanyi," kata Kalla.

Selain Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriarto Sutarto, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat juga hadir sebagai pembicara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

    Nasional
    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

    Nasional
    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

    Nasional
    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

    Nasional
    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

    Nasional
    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

    Nasional
    Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

    Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

    Nasional
    Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

    Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

    Nasional
    Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

    Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

    Nasional
    Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

    Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

    Nasional
    Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

    Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

    Nasional
    Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

    Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

    Nasional
    Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

    Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

    Nasional
    Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

    Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

    Nasional
    Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

    Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com