Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Rumah Anggota Dewan Jadi Tempat Pesta Narkoba

Kompas.com - 21/02/2013, 11:43 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Ternyata rumah yang ditempati oleh lima orang warga Kolaka Sulawesi Tenggara untuk berpesta narkoba adalah milik salah satu anggota DPRD Kolaka yang berinisial SP. Hal ini terungkap setelah Polisi melakukan pemeriksaan terhadap kelima orang yang ditangkap tersebut.

Hanya saja, pada saat penggerebekan, anggota dewan tersebut tidak berada di rumah. Berdasarkan informasi yang terhimpun, SP sedang berada di Jakarta. Hal tersebut juga dibenarkan oleh aparat di satuan unit narkoba Polres Kolaka.

Menurut Kepala Satuan Unit Narkoba Polres Kolaka Ajun Komisaris Polisi Yusuf R, memang pada saat pengintaian polisi mencurigai kalau rumah anggota DPRD tersebut sudah lama dijadikan tempat pesta narkoba. Hanya saja polisi belum bisa memastikan apakah anggota DPRD tersebut mengetahui kalau rumahnya dijadikan tempat pesta sabu tersebut.

"Memang betul kalau rumah yang digunakan lima orang ini untuk pesta narkoba milik salah satu anggota DPRD Kolaka berinisial SP. Tapi saya belum bisa memastikan apakah SP ini terlibat atau tidak. Pasalnya, pada saat kita tangkap lima orang ini SP sedang berada di Jakarta. Namun hal ini tetap kita kembangkan," ungkapnya, Kamis (21/02/2013).

Memang SP masuk dalam deretan nama anggota DPRD Kolaka yang mangkir dari pemeriksaan BNN Kabupaten Kolaka pada beberapa bulan lalu. Saat itu usai rapat paripurna, pihak BNN akan melakukan tes urin kepada seluruh anggota dewan. Namun SP bersama lima orang anggota DPRD lain tidak mau mengikuti tes urine tersebut. Mereka memilih meninggalkan kantor DPRD lewat pintu belakang.

Sebelumnya diberitakan, lima orang yang tepergok sedang pasta narkoba tersebut masing-masing berinisial AS, R, J, M dan S. Dalam penangkapan tersebut polisi ikut mengamankan sabu seberat tiga gram yang dibungkus secara terpisah dan terbagi lima. Selain sabu, satu set alat isap juga ditemukan beserta timbangan digital yang dicurigai sebagai tempat untuk mengukur barang haram tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com