JAKARTA, KOMPAS.com — Bergabungnya pengusaha Hary Tanoesoedibjo ke Partai Hanura tidak hanya akan menambah kekuatan partai itu. Secara internal, Hanura juga akan menghadapi tantangan baru. Sebab, Hary Tanoe yang membawa "gerbong" eks para pengurus Partai Nasdem dinilai akan menjadi faksi tersendiri dan menyaingi ketokohan Wiranto, ketua umum sekaligus pendiri Partai Hanura.
"Kehadiran Hary Tanoe ke Hanura ini membuat ada dua matahari kembar. Yang sebelumnya veto player dipegang oleh Wiranto, akan bersanding dengan Hary Tanoe yang membawa kekuatannya sendiri," ujar Direktur Eksekutif Pol-Track Institute Hanta Yudhra AR, Rabu (20/2/2013) di Jakarta.
Menurut Hanta, Wiranto yang selama ini digadang sebagai calon presiden dari Hanura tak memiliki elektabilitas yang kuat. Dengan demikian, kehadiran Hary Tanoe justru akan menjadi pesaing bagi Wiranto. Oleh karena itu, Hanta mengatakan, perlu ada perjanjian politik di antara dua tokoh itu.
"Harus ada kesepakatan politik. Harus ada pembagian peran. Salah satu harus siap menjadi king maker dan yang dimajukan di Pemilu 2014. Ini tantangan berat," katanya.
Selain itu, dalam kepengurusan dan pencalegan, lanjut Hanta, Partai Hanura harus benar-benar adil. Kehadiran orang-orang baru yang dibawa Hary Tanoe jangan sampai menyingkirkan kader-kader yang sudah lebih dulu bergabung di Hanura.
Seperti diberitakan, Hary Tanoe, yang menyatakan bergabung ke Hanura setelah sebelumnya meninggalkan Partai Nasdem, didaulat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura. Ia menyatakan siap memberikan bantuan tenaga dan finansial bagi partai. Bantuan finansial itu termasuk memberikan dana bagi para calon anggota legislatif Partai Hanura hingga iklan dan pemberitaan di kelompok media yang dikuasainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.