Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tetap Targetkan Raih Tiga Besar di Pemilu 2014

Kompas.com - 09/02/2013, 18:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera tetap menargetkan masuk tiga besar dalam perolehan suara di Pemilu 2014 meski kader utamanya, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, terjerat kasus dugaan korupsi. Untuk mencapai target tersebut, PKS terus melakukan konsolidasi internal yang ditargetkan selesai April 2013 .

"Target tiga besar tidak berubah," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Mahfudz Siddiq di Jakarta, Sabtu (9/2/2013).

Mahfudz mengatakan, konsolidasi internal diperlukan agar PKS sebagai institusi tidak tersandera oleh masalah. Target konsolidasi itu adalah pulihnya moralitas seluruh jajaran kader dan menguatnya soliditas serta keyakinan kader dalam menjalankan seluruh agenda pemenangan Pemilu 2014.

Puncak konsolidasi, kata Mahfudz, akan ditandai peringatan ulang tahun PKS yang akan digelar pada 20 April di Jakarta. Sampai bulan Maret, Presiden PKS Anis Matta akan terus roadshow dan mengembangkan pola manajemen berjalan, seperti menggelar rapat-rapat DPP di kota-kota tujuan roadshow.

"Kami akan tunjukkan bahwa PKS tetap solid, kuat, dan siap menyongsong Pemilu 2014. Masalah yang besar bisa kami selesaikan dengan cepat dan tepat. DPP PKS juga sedang menyiapkan strategi setelah April. Kami akan bekerja dan bergerak dengan cara yang berbeda dari apa yang dipikirkan banyak orang," ujar Mahfudz.

Seperti diberitakan, Luthfi terjerat kasus dugaan korupsi terkait pemberian rekomendasi kuota impor daging kepada Kementerian Pertanian. Melalui tim pengacaranya, Luthfi telah membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Adapun PKS menuding ada konspirasi besar dalam perkara tersebut.

Setelah Luthfi mundur dari jabatan Presiden PKS, posisi tersebut diisi oleh Anis Matta. Anis kemudian mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR, yang kemudian digantikan oleh Sohibul Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Nasional
    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Nasional
    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Nasional
    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Nasional
    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Nasional
    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Nasional
    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Nasional
    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    Nasional
    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Nasional
    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Nasional
    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    Nasional
    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com