Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Turun Perparah Banjir

Kompas.com - 07/02/2013, 02:38 WIB

Indikasi terjadinya penurunan tanah adalah semakin pendeknya bangunan, sebagian bangunan ada yang pintunya melesak ke tanah, bangunan turun hingga berada di bawah permukaan jalan, terdapat retakan di dinding, bangunan miring, dan jalan aspal retak membentuk garis panjang. Retakan di jalan biasanya terjadi pada perbatasan daerah dengan tingkat penurunan permukaan tanah cepat dan daerah dengan tingkat penurunan lambat.

Kawasan industri

Penurunan permukaan tanah yang cukup cepat terjadi, seperti prakiraan semula, di daerah-daerah yang tingkat pembangunannya tinggi, antara lain kawasan industri atau daerah dengan beban konstruksi berat seperti bangunan hotel besar.

Hasil penelitian menunjukkan, terjadi penurunan permukaan tanah sedalam 5 cm-8 cm. Penelitian berlangsung tahun 2006-2010. Daerah-daerah yang mengalami penurunan signifikan adalah Leuwigajah, Dayeuhkolot, Rancaekek, serta Gedebage. ”Daerah Gedebage merupakan daerah yang paling cekung,” kata Irwan. Daerah tersebut merupakan kawasan industri dengan penyedotan air tanah dalam jumlah besar.

”Di daerah industri, penurunan bisa 12 cm per tahun pada 2007-2008,” kata Irwan. Antara tahun 1999-2010 terjadi penurunan permukaan tanah di daerah Cimahi hingga 20 cm.

Penurunan permukaan tanah di kawasan Bandung telah memperluas kawasan yang terkena banjir. Dari penelitian menggunakan software SOBEL dari Deltares (Belanda), dilakukan estimasi terhadap luasan kawasan terkena banjir. Input yang digunakan adalah curah hujan, geometri Sungai Citarum, tata guna lahan, serta model ketinggian digital.

Dari penelitian tersebut didapati, tahun 2010 terjadi hujan dengan curah hujan yang tidak tergolong tinggi, namun kawasan yang terkena banjir ternyata luas. Kontribusi penurunan permukaan tanah terhadap luasan kawasan banjir, dari hasil penelitian, sekitar 21 persen.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, peraturan penyedotan air tanah harus lebih tegas. Tanpa penanganan dan ketegasan, penurunan tanah di cekungan Bandung akan berlanjut sehingga dalam jangka panjang akan merugikan masyarakat dan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com