Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Bertemu, Prabowo dan Hatta tak Buka Suara

Kompas.com - 03/02/2013, 23:18 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertamu ke rumah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. Dua jam bertemu sejak sekitar pukul 20.40 WIB, Prabowo tak mengumbar banyak kata seusai pertemuan.

Datang dan pulang dengan Lexus putih bernomor polisi B 17 PSD, Prabowo diiringi mobil pengawalan. Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengatakan pertemuan tersebut hanya silaturahmi.

Sementara Ketua DPP Bidang Komunikasi Politik PAN Bima Arya mengatakan tidak tahu agenda yang dibahas Ketua Umum partainya dengan Prabowo. Pasalnya, Hatta tidak memberitahu partai jika Prabowo akan berkunjung.

"Terus terang saya tidak tahu. Setahu saya Pak Ketum (Hatta Rajasa) baru saja tiba dari Jambi," ujar Arya. Prabowo meninggalkan kediaman Hatta Rajasa pada pukul 22.35 WIB.

Di kaca mobil tampak Prabowo mengenakan batik cokelat dengan wajah datar. Prabowo tidak sedikit pun membuka kaca mobilnya ataupun melemparkan senyum pada wartawan yang telah menunggunya.

Hatta Rajasa juga enggan berbicara. Dia sempat terlihat mengobrol di beranda bersama ajudannya. Hatta mengenakan batik bercorak hijau. Saat dipanggil pewarta, Hatta memalingkan badan, berjalan ke dalam rumah dan kemudian menutup pintu rumahnya.

Setelah Hatta masuk ke dalam rumah, ajudan Hatta berbaju batik menghampiri pewarta. Ajudan tersebut irit megeluarkan kata-kata. "Sudah ya bapak Capek. Mau istirahat," ujar dia, seraya masuk ke dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com