Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Gandeng TNI Jaga Keamanan Masyarakat

Kompas.com - 29/01/2013, 09:46 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyepakati nota kesepahaman (MoU) tentang perbantuan TNI kepada Polri dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/1/2013) malam. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai Rapat Kerja Pemerintah 2013.

Kapolri menjelaskan, selama ini belum ada peraturan mengenai perbantuan TNI kepada Polri. Dengan adanya MoU ini, diharapkan permasalahan keamanan dapat cepat teratasi. "Kami dalam menyelesaikan permasalahan yang cepat memerlukan pasukan, dalam arti jumlah personil. Salah satunya, kami minta bantuan pada TNI. Undang-undang pada TNI belum ada kami siasati atau kami lakukan dengan MoU kerjasama," ujar Timur.

Dengan demikian, Polri dapat meminta bantuan TNI dalam pengamanan unjuk rasa maupun mogok kerja, kerusuhan massa, dan konflik sosial. Selain itu, TNI juga dapat diperbantukan untuk menjaga ketertiban dari kelompok kriminal bersenjata, hingga mengamankan kegiatan masyarakat atau pemerintah yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional yang memiliki kerawanan.

Laksamana Agus Suhartono menjelaskan, dengan adanya MoU tersebut, TNI lebih mudah untuk mengeluarkan jumlah anggota yang diinginkan Polri. Kendali pengamanan pun tetap berada di bawah Polri. "Intinya begini, pimpinan daerah seperti Pangdam, dengan adanya ini kita enggak takut-takut lagi mengeluarkan anggota, berkoordinasi dengan Kapolda," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com