Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Golkar Itu "Patah Tumbuh Hilang Berganti"

Kompas.com - 25/01/2013, 15:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan kepergian Enggartiasto Lukita tidak akan berpengaruh apa pun kepada partainya. Menurutnya, Golkar sudah "kebanjiran" tokoh-tokoh berkualitas.

"Di Golkar sendiri tidak berpengaruh apa-apa karena kami terlanjur banyak kader potensial. Patah tumbuh hilang berganti," ujar Priyo, Jumat (25/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Seperti diberitakan, Enggartiasto Lukita resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar dan memutuskan bergabung dengan Partai Nasdem. Politisi senior Golkar, yang sudah bergabung ke partai itu sejak 1979 ini, mengaku, mengalami pergumulan sebelum mengambil keputusan mundur dari Partai Golkar. Menurut dia, tak ada konflik di internal Golkar. Hanya, Enggar merasa terpanggil untuk melakukan perubahan bangsa melalui Partai Nasdem.

"Arus gerakan restorasi perubahan lebih mengena di hati saya. Ini kendaraan yang saya yakini bisa lakukan gerakan perubahan," kata Enggar saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Nasdem di Jakarta, Sabtu (24/1/2013).

Menurut Priyo, bergabungnya Enggar ke Partai Nasdem akan menambah kekuatan bagi partai yang baru pertama kalinya ikut Pemilu itu. "Sahabat saya, Enggar, tetap akan melakukan langkah terbaiknya untuk berjuang bersama-sama memberikan pikiran positif di Nasdem. Kami hormati itu," kata Wakil Ketua DPR ini.

Ia pun mengklaim bahwa Golkar tetap percaya diri meski ditinggalkan Enggar lantaran partainya menerima banyak tawaran dari tokoh-tokoh di daerah untuk bergabung ke partai berlambang pohon beringin itu. "Kami justru kebanjiran dan kewalahan dengan tokoh-tokoh itu. Hanya saja saya tidak perlu sebut dan mengumumkan siapa saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

    Nasional
    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

    Nasional
    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

    Nasional
    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

    Nasional
    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Paradoks Sejarah Bengkulu

    Nasional
    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

    Nasional
    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com